Kanal

BI Riau Beri Pelatihan Tindak Pidana terhadap Rupiah

PEKANBARU - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau melakukan Pelatihan Tindak Pidana terhadap Rupiah. Gelaran ini diikuti 30 orang penyidik maupun penyidik pembantu Polda Riau, guna meningkatkan kapasitas dan kualitas penyidik kepolisian terhadap kejahatan mata uang rupiah.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Decymus mengatakan, pelatihan rutin dilakukan dari level nasional untuk menjaga stabilitas nilai rupiah. Karena, Rupiah bisa goyah dari dua sisi, pertama dari sisi jual beli seperti jika lebih banyak jual beli menggunakan dollar maka nilai rupiah akan jatuh.

"Lemahnya, jika uang tersebut gampang dipalsukan," kata Decymus, Kamis (25/2/2021).

Ia menyebut, sat ini penyidik kepolisian berada dalam satu program meningkatkan kapasitas terhadap identifikasi mata uang. Program presisi yang disebut dengan prediktif ini sesuai dengan tagline kepolisian, "Polisi yang Presisi". 

Dikatakannya lagi, ada tiga alasan perlu dilakukan agenda pelatihan ini. Pertama supaya anggota Polda Riau lebih ahli mengenali ciri ciri khas uang Rupiah. Sehinga jika ada temuan kasus di lapangan, tidak perlu waktu lama dalam proses langkah hukumnya.

Kedua, BI ingin supaya para penyidik persis tahu bagaimana kewajiban terhadap uang rupiah. Meski penggunaan uang rupiah di Riau tidak terlalu besar, namun begitu bagaimana penyidik Polda tau apa yang harus dilakukan terkait dengan tindakan kejahatan terhadap mata uang rupiah. 

Ketiga, bagaimana para penyidik punya kapasitas untuk melakukan atau menertibkan kegiatan usaha pedagang valuta asing bukan bank. Seperti money canger tidak berizin, karena ini rawan terjadinya money laundry. 

"Untuk tiga materi ini kami datangkan nasumber dari kantor pusat, dari PPATK, Khusus uang Rupiah, pelatih dari Bank Indonesia Riau," sebutnya.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya mengatakan, peningkatan kemampuan terhadap keaslian rupiah bagi para Penyidik/Penyidik Pembantu sangat dibutuhkan karena akan bermuara kepada pekerjaan yang profesional.

"Saya yakin dengan narasumber yang kompeten, proses pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan penyidik," tutupnya.(*)

Ikuti Terus JurnalPekan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER