Kanal

OJK Catat Indeks Literasi Keuangan Riau 85,19%

PEKANBARU - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau Muhamad Lutfi menyatakan, indeks literasi keuangan di Provinsi Riau 67,27%. Angka ini tertinggi dibanding seluruh provinsi di Indonesia. Sedangkan untuk indeks inklusi keuangan sebesar 85,19% masih di atas indeks inklusi keuangan nasional.

"Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen. Hal tersebut menunjukkan antara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16 persen di 2019 menjadi 35,42 persen 2022," kata Lutfi dalam Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 di Menara BRK, Rabu (18/10/2023).

Dikatakannya, BIK 2023 mengambil tema “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera”. Tema ini sangat bermakna dikarenakan jika setiap masyarakat Indonesia memiliki akses yang mudah dan merata, maka dampak terhadap ekonomi Indonesia akan terjadi peningkatan dan menjadikan masyarakat sejahtera.

Rangkaian BIK 2023 telah dilakukan sejak Mei dan puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan pada Oktober lalu, dengan berbagai kegiatan literasi dan inklusi yang melibatkan seluruh Industri Jasa Keuangan dari industri Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Perusahaan Pembiayaan, Dana Pensiun, Pegadaian, Fintech dan Ecommerce dan stakeholders terkait secara terintegrasi, masif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.

Pelaksanaan BIK 2023 berbada dengan tahun sebelumnya. OJK, IJK bersinergi dengan 13 TPKAD se-Provinsi Riau, menerapkan strategi yang lebih efektif terkait penetrasi peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Dalam hal ini, dengan menyelenggarakan secara serentak di 12 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau pada waktu yang bersamaan.

"Lebih dari 2000 peserta hadir mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di 12 titik lokasi di 12 Kabupaten /Kota se-Provinsi Riau," sebutnya.

Sementara, Direksi Bank BRKS Fajar Restu yang juga Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Riau menyatakan, IJK Riau senantiasa siap untuk bersinergi dengan OJK serta Pemerintah Daerah dalam pencapaian target inklusi sebesar 90% di 2024.

"Kami percaya bahwa kolaborasi antara industri jasa keuangan, pemerintah, dan lembaga terkait lainnya akan menjadi kunci keberhasilan dalam memperkuat inklusi keuangan di Provinsi Riau," kata Fajar Restu.

IJK Riau melakukan berbagai upaya untuk memperkuat inklusi keuangan di Provinsi Riau. Pihaknya telah bekerjasama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan akses terhadap layanan keuangan yang aman, terjangkau, dan bermanfaat.

"Kami juga telah mengadakan berbagai program edukasi dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat dan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik," sebutnya.

"Namun, kami sadar bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mencapai target inklusi sebesar 90% di tahun 2024. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan semua pihak yang terlibat dalam memperkuat inklusi keuangan di Provinsi Riau," tutupnya.

Ikuti Terus JurnalPekan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER