Dukung UMKM Bangkit di Massa Pandemi, BI Bantu Chiller Room ke Gapoktan Indah

Senin, 29 November 2021

Kepala BI Perwakilan Riau menyerahkan bantuan dari program sosial Bank Indonesia secara simbolis kepada Gapoktan Indah di workshop Warung Segar, Jalan Garuda Sakti, Pekanbaru.

PEKANBARU - Bank Indonesia (BI) Riau menyerahkan fasilitas pengolahan pasca panen berupa chiller dan mesin packing sayur kepada Gabungan Kelompok Tani Inflasi Pangan Rendah (Gapoktan Indah) di workshop Warung Segar, Jalan Garuda Sakti, Pekanbaru.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau Decymus mengatakan, penyerahan fasilitas ini bentuk dukungan BI Riau pada upaya pengembangan UMKM agar ikut menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru di Riau di massa pandemi Covid-19.

Dukungan BI berupa chiller room dan mesin packing sayur ini dilatarbelakangi oleh tingginya volatilitas harga bahan kebutuhan pokok di Riau, sangat rendah pada musim panen tapi tinggi di luar musim panen.

"Volatilitas atau gejolak harga ini tidak terlepas dari sifat komoditas pangan yang berumur relatif pendek setelah dipanen," kata Decymus, belum lama ini.

Ia menyebut, harga yang selalu jatuh pada saat panen menurunkan minat petani untuk menanam lagi sehingga pada gilirannya menyebabkan kelangkaan dan harga kembali meningkat tajam.

Salah satu solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi kondisi ini dengan mengenalkan teknologi pasca panen berupa kamar pendingin untuk menyimpan dan mempertahankan kualitas produk sayuran segar dalam jangka waktu yang panjang yakni chiller room.

Gapoktan Indah salah satu dari klaster binaan BI Riau yang merupakan gabungan 4 kelompok tani dengan jumlah anggota  63 Kepala Keluarga, mengelola lahan seluas 40 hektar, dan berlokasi di Kelurahan Sungaisibam Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru dan Desa Karya Indah Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Gapoktan Indah saat ini mensuplai kebutuhan sayuran di semua pasar Kota Pekanbaru dan Kabupaten lainnya di Provinsi Riau dengan produksi rata-rata per hari sayur sebanyak 10 ton sayuran atau setara 47.000 ikat sayuran atau satuan sayur dipasar.

Untuk menjamin proses bisnis pada setiap UMKM binaan berlangsung baik, BI menerapkan prinsip end to end process pada berbagai aspek bisnis UMKM yang dibina.

"Untuk Gapoktan Indah ini, kami mendorong kelompok untuk bekerjasama dengan penyedia platform penjualan kepada konsumen akhir, dalam hal ini Warung Segar," sebutnya.

Ia berharap, kerjasama ini dapat memperpendek rantai distribusi dan memberi kepastian bagi setiap titik distribusi yang terlibat. Petani memiliki nilai tawar dan insentif untuk berproduksi, platform penjualan mendapatkan kepastian pasokan dan margin, konsumen mendapat kemudahan untuk mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang wajar.

Dari sisi kapasitas, kerjasama ini juga diharapkan mampu menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen atau inflasi, mengingat kapasitasnya yang cukup besar diperkirakan mampu memberikan dampak intervensif terhadap harga di pasar-pasar Pekanbaru. Sebagai ilustasi, untuk satu komoditas seperti cabai merah, kapasitasnya dapat mencapai 30 ton.

Dalam kegiatan ini sekaligus juga dilaksanakan expo dan business matching serta grand launching Warung Segar sebagai platform yang memfasilitasi penjualan Gapoktan ke pasar-pasar dan konsumen secara digital.

"Kami juga akan melakukan edukasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), untuk itu bank dan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJSP) akan mengisi salah satu stand expo untuk memberikan konsultasi dan tempat pendaftaran QRIS. Penggunaan kanal QRIS akan memudahkan transaksi antara ke tiga pihak di atas secara lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya," sebutnya.

Program ini merupakan bentuk dukungan konkrit terhadap program digitalisasi UMKM yang dicanangkan Pemerintah agar UMKM, termasuk usaha kecil dan mikro pendukungnya, mampu naik kelas menjadi motor pertumbuhan baru perekonomian Riau.(liza)