Tanoto Foundation Ajak Orangtua Jadi Sahabat Belajar Anak

Kamis, 29 April 2021

Tangkap layar webinar Tanoto Foundation ajak orangtua jadi sahabat belajar anak

PEKANBARU - Sebanyak 75 orangtua siswa dari Kota Pekanbaru dan Siak, Riau, mengikuti sosialisasi program Parent Engagement, Kamis, (29/4/2021).

Program ini untuk membantu meningkatkan peran Orangtua dalam mendukung anak belajar beserta tumbuh kembang potensinya. Apalagi di masa pandemi ini, peran orangtua sangat krusial dalam mendampingi anak belajar dari rumah.

Hal itu yang mendorong Tanoto Foundation meluncurkan kampanye duta orangtua sahabat anak belajar.

"Kampanye nantinya membantu orangtua siswa secara optimal membantu anak belajar dan menumbuhkembangkan potensinya melalui berbagai informasi," kata Teacher School Training Specialist (TSTS) MBS Tanoto Foundation Riau, Rina Sinaga.

Program ini juga memberikan panduan praktis kepada orangtua untuk mendukung pencapaian anak belajar. "Bagaimana kita mengakomodir bakat dan kemampuan anak sesuai karakternya masing-masing," tambahnya.

Agar kegiatan tepat sasaran, orangtua yang terhimpun dalam duta sahabat anak belajar ini akan mendapat materi dari video, e-flyer, toolkit, dan materi lainnya untuk menguatkan kapasitas orangtua dalam mendukung anak belajar dari rumah.

"Kampanye keterlibatan orangtua ini berlangsung dari bulan Mei hingga November 2021 dengan berbagai ragam kegiatan yang melibatkan orangtua siswa sebagai pelaku kampanye," tambah Rina.

Para duta orangtua sahabat belajar anak ini, mereka akan berperan menginformasikan dan mendistribusikan informasi materi parenting kepada setiap paguyuban kelas di sekolahnya. 

Selain itu juga akan mendorong orangtua siswa untuk mengikuti seri informasi dan berdiskusi mengenai parenting. 

"Mereka akan terlibat dalam berbagai kompetisi dan mendukung survei untuk mengetahui dampak dari program ini," katanya.

Salah satu peserta yang juga tokoh masyarakat Siak, Tengku Mukhlis mengaku optimis dengan program ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

"Jika dulu siswa dilarang menggunakan handphone, maka sekarang siswa harus memanfaatkan sebagai sumber belajar," sebutnya.

Ia menambahkan, ketika anak belajar menggunakan perangkat telepon genggam, orangtua perlu menunjukkan sikap yang bersahabat.

"Mereka harus memiliki pengetahuan dan informasi yang cukup ketika mendampingi anak," katanya.

Peserta lainnya, Widyawati, mengaku kegiatan ini akan membantu orangtua menemukan aktivitas anak anak lainnya selain bermain. 

"Salah satunya bagaimana agar anak mulai mandiri membaca," sebutnya.