Jelang Kejurprov Catur, Percasi Pekanbaru Seleksi Atlet Lewat Kejurkot Junior

Senin, 30 Agustus 2021

Ketua Pengprov Percasi Riau Kordias Pasaribu saat meninjau Kejurkot Catur Junior di sebuah kafe Jalan Garuda Sakti, Panam, Pekanbaru.

PEKANBARU - Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Pekanbaru menggelar Kejuaraan kota (Kejurkot) Catur Junior di sebuah kafe Jalan Garuda Sakti Panam, Pekanbaru diikuti 23 peserta.

Ketua Panitia Pelaksana Kejurkot Catur Zulkarnaen Lubis mengatakan, kejurkot ini digelar sebagai ajang seleksi atlet untuk persiapan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Catur Riau 2021 di kabupaten Pelalawan Oktober mendatang.

"Kejuaraan ini untuk menjaring pecatur potensial yang kita persiapkan turun di level kejuaraan provinsi. Apalagi Percasi Pekanbaru sudah 2 kali berturut raih juara umum Kejurprov Catur Riau, pada 2018 di Pekanbaru dan 2019 di Kampar," kata Zulkarnaen, Minggu (29/8/2021).

Ia menyebut, Kejurkot kali ini mempertandingkan sekitar 14 nomor mulai dari kategori Kelompok Umur (KU) 7 tahun sampai 16 tahun, baik putra maupun putri.

Peserta saat bertanding di Kejurkot Catur Junior Pekanbaru.(ist)

"Biasanya Kejurprov ini ramai peserta yang mengikuti. Karena pandemi peserta menurun dari biasa sampai 50 peserta untuk kategori junior, sekarang hanya 23 peserta. Atlet terbaik di nomornya, kita harapkan mampu bersaing ditingkat Kejurprov nanti dan juga selanjutnya lolos persiapan Kejurnas di Bangka Belitung akhir tahun," sebutnya.

Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Percasi Riau Kordias Pasaribu mengatakan, mengingat saat ini masih pandemi, untuk peserta Kejurkot kali ini yang sudah vaksin. Selain itu peserta juga didamping oleh orang tua.

"Banyak yang mau ikut namun mengingat keterbatasan dan tidak boleh menimbulkan keramaian, jadi kita batasi. Kita sangat mengapresiasi kegiatan ini. Antusias dari peserta sangat tinggi," sebutnya.

Lanjut Kordias, olahraga catur saat ini mempunyai tantangan besar. Karena anak-anak sekarang lebih kenal bermain gadget ada game online.

"Makanya anak sekarang sudah sulit diarahkan untuk ikut, apalagi untuk main catur. Jadi sangat kita apresiasi anak-anak usia dini sudah aktif pelatihan dan bertanding di catur ini dan sudah mencintai catur," sebutnya.

Ia menambahkan, catur hampir tidak ada beda dengan olahraga lain yang mempergunakan fisik. Catur ini harus serius karena pakai pikiran, di saat main juga tidak boleh ditonton atau bersorak. Artinya kalau anak-anak ini ikut bertanding sudah pantas diberikan apresiasi.

"Inilah tugas kami di Percasi Riau. Saya sudah tanamkan pada pengurus Percasi untuk merangsang anak-anak supaya mencintai catur agar nanti menjadi atlet yang memberikan harapan bukan hanya ke dirinya namun juga keluarga," tutupnya.(*)