Lima Fakta Ali Kalora, Pengganti Santoso yang Akhirnya Tewas Ditembak Aparat

Ahad, 19 September 2021

JAKARTA - Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora tewas ditembak aparat saat terjadi kontak senjata di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Berikut sejumlah fakta yang dihimpun dari berbagai sumber:

1. Dikonfirmasi Mahfud MD
Kabar tewasnya Ali Kalora dikonfirmasi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD melalui akun Twitternya.

"Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora yang pernah menggegerkan karena menyembelih banyak warga dengan sadis di Sulteng, setelah buron hampir setahun, hari ini ditembak mati oleh Densus AT/88. Ia ditembak bersama seorang anak buahnya yang bernama Ikrimah. Masyarakat harap tenang," cuit @mohmahfudmd, Sabtu (18/9/2021).

2. Ali Kalora Penggganti Santoso
Dihimpun dari berbagai sumber, Ali Kalora merupakan pemimpin MIT pengganti Santoso yang telah ditembak mati beberapa tahun lalu. MIT terafiliasi atau telah menyatakan sumpah setia kepada ISIS.

3. Ali Kalora Bersembunyi di Hutan
Ali Kalora dengan pengikutnya yang semakin kecil kerap bersembunyi di hutan belantara di sekitar Poso dan Parigi Moutong. Pelariannya harus terhenti setelah ditembak mati oleh Satgas Madago Raya.

4. Biodata Ali Kalora
Ali Kalora lahir di Poso. Ia memiliki seorang istri yang bernama Tini Susanti Kaduka, alias Umi Farel. Nama Kalora pada namanya, diambil dari desa tempatnya dilahirkan.

Ali Kalora dikenal dekat dengan Santoso. Dengan berbekal kedekatan itu ia akhirnya didapuk menjadi pemimpin MIT.

5. Pernah Penggal Warga Sekitar
Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora juga pernah memenggal sejumlah warga di perkampungan. Presiden Jokowi bahkan sampai angkat bicara agar jajarannya mengejar kelompok tersebut.