
Kepala OJK Riau dalam pemaparannya saat gathering bersama media di Pekanbaru, Selasa (5/10).
PEKANBARU - Selama Oktober 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) dengan harapan tercapainya target inklusi keuangan pemerintah pada 2024 sebesar 90 persen.
"Untuk mencapai target itu, peran media sangat penting," kata Muhamad Lutfi saat gathering bersama media di sebuah Hotel Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Selasa (5/10).
Ia menyebut, OJK bersama Industri Jasa Keuangan terus mendorong akses keuangan kepada masyarakat yang diyakini mendukung pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Inklusi keuangan memiliki peranan penting dan strategis sehingga diharapkan dapat menjadi solusi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi covid-19," sebutnya.
Ia mengatakan, khusus di Riau, geliat perekonomian mulai membaik, aktivitas mulai ramai, ekonomi bertumbuh, aset perbankan juga naik, seiring dengan menurunnya level PPKM.
"Pemerintah telah mengeluarkan dana besar untuk mengatasi Pandemi, maka dari itu kita berharap ekonomi bisa kembali pulih karena selama ini dampak ekonomi sangat luar biasa," katanya.
Ia menambahkan, OJK kembali membuat kebijakan memperpanjang masa relaksasi restrukturisasi kredit perbankan sampai 31 Maret 2023.
Seperti diketahui, berdasarkan survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%.
Angka tersebut meningkat dibanding hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7% dan indeks inklusi keuangan 67,8%.
"Artinya dalam tiga tahun terakhir dapat peningkatan pemahaman keuangan masyarakat sebesar 8,33%, serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan sebesar 8,39%," tutupnya.***