Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi adalah Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional

Ahad, 21 November 2021

Jurnalpekan - Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SNPM) Universitas Riau (UNRI) ke-3, belum lama ini mengangkat tema “Pengembangan Inovasi dan Teknologi Melalui Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat untuk Kebangkitan Ekonomi Menuju Masyarakat Mandiri di Masa New Normal”.

Pada seminar yang dilakukan secara virtual tersebut, Dr Sandiaga Salahuddin Uno BBA MBA, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia memberikan apresiasi kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNRI yang telah menyediakan wadah untuk sama-sama memberikan informasi dan wawasan untuk merumuskan strategi pemanfatan informasi dan teknologi tentunya bagi penanganan Covid-19 di Indonesia.

Menparekraf berharap LPPM UNRI  terus mengembangkan usaha berbasis teknologi bernuansa kreatif. "Besar harapan saya, melalui seminar nasional ini kita dapat melahirkan strategi pengembangan inovasi dan teknologi, baik dari pembicara, peserta, maupun akademisi untuk memberikan ide menarik. Media sosial juga menjadi salah satu pilar dari pengembangan pemberdayaan masyarakat," kata Sandi.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada era new normal ini melakukan tiga langkah pemberdayaan masyarakat, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. “Dapat dilihat bagaimana masyarakat saat ini bisa sejatinya menggunakan inovasi menggunakan teknologi yang terus dikembangkan untuk memajukan ekonomi kreatif dikalangan masyarakat. Masyarakat bisa mandiri karena masyarakat sendiri yang akan menjadi solusi,” ujarnya.

Menparekraf juga berpesan dalam berinovasi harus juga diikuti dengan adaptasi, yaitu dengan protokol kesehatan yang disebut CHSE Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan). Adaptasi ini harus kita lakukan agar masyarakat luas bisa berkembang menuju tingkat kolaborasi.

Kolaborasi adalah aspek ketiga pada strategi menghadapi krisis pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi yang melibatkan berbagai stakeholder, menghilangkan segala bentuk sekat-sekat dan segala bentuk pragmentasi yang berujung kompetisi yang tidak menghadirkan solusi. Kita harus kembali kejati diri bangsa kita, gotong royong yang dalam konsep kekinian disebut kolaborasi.