Ini yang Akan Terjadi Jika Semua Virus di Dunia Menghilang

Kamis, 05 Mei 2022

Ilustrasi kota besar.(int)

Virus yang menyebar di antara kehidupan masyarakat merupakan malapetaka dan selalu meninggalkan penderitaan. Pasalnya, kebanyakan virus ganas telah menyebabkan jutaan umat manusia meninggal dunia.

Mulai dari epidemi influenza 1918 misalnya. Terbaru, pandemi Covid-19 yang merupakan salah satu dari serangkaian serangan virus mematikan yang berkelanjutan.

Lantas bagaimana jika kita diberi pilihan untuk memilih semua virus yang ada di muka bumi ini hilang begitu saja.

Ahli epidemiologi di University of Wisconsin-Madison, Tony Goldberg menilai kemungkinan banyak orang akan mengambil kesempatan tersebut. Namun demikian, tanpa adanya virus di muka bumi ini rupanya juga akan berdampak bagi kelangsungan hidup manusia.

"Jika semua virus tiba-tiba menghilang, dunia akan menjadi tempat yang indah selama sekitar satu setengah hari, dan kemudian kita semua akan mati, itulah intinya," kata Tony dilansir dari cnbcindonesia.com, Kamis (5/5/2022).

Sebagian besar virus tidak bersifat patogen bagi manusia, dan banyak yang memainkan peran integral dalam menopang ekosistem kehidupan. Terdapat juga virus yang menjaga kesehatan organisme individu, mulai dari jamur dan tumbuhan, serangga hingga manusia.

"Kita hidup dalam keseimbangan sempurna, dan virus adalah bagian dari hal itu. Kita akan selesai tanpa virus," kata Susana Lopez Charretón, seorang ahli virus di National Autonomous University of Mexico.

Kebanyakan orang tidak menyadari peran yang dimainkan virus dalam menopang sebagian besar kehidupan di Bumi. Pasalnya, semua orang cenderung hanya fokus pada sesuatu yang menyebabkan masalah bagi umat manusia.

Hampir semua ahli virologi hanya fokus untuk mempelajari patogen, setidaknya hanya baru-baru ini saja beberapa peneliti pemberani mulai menyelidiki virus yang membuat manusia dan planet ini tetap hidup, dibandingkan membunuh manusia.

Sementara, Goldberg menilai bahwa fag atau virus yang menginfeksi bakteri sangat penting. Mengingat fag yang diambil dari bahasa Yunani phagein, yang berarti "melahap" mampu memakan banyak bakteri.

"Mereka adalah predator utama dunia bakteri. Kami akan berada dalam masalah besar tanpa mereka," kata Goldberg.

Menurutnya Fag merupakan pengatur utama populasi bakteri di lautan, dan kemungkinan besar di setiap ekosistem lain di planet ini juga. Jika virus tiba-tiba hilang begitu saja, beberapa populasi bakteri kemungkinan akan meledak.

Sehingga hal ini akan menjadi masalah bagi umat manusia terutama di lautan, di mana lebih 90% dari semua materi hidup, menurut beratnya, adalah mikroba. Sedangkan, mikroba tersebut menghasilkan sekitar setengah oksigen di planet ini.