Kabar Baik Bagi yang Disuntik Booster Astrazeneca-Pfizer

Jumat, 20 Mei 2022

Vaksin Covid-19.(int)

Sebuah penelitian baru telah menemukan bahwa vaksin Pfizer dan AstraZeneca yang digunakan sebagai booster di Indonesia efektif dalam melawan virus Covid-19 varian Omicron yang sangat menular.

Penelitian itu mengamati efektivitas vaksin pada orang yang menerima dua dosis Sinovac yang mendapatkan booster dengan vaksin AstraZeneca, Pfizer-BioNTech atau Johnson & Johnson. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian vaksin COVID-19 booster heterolog pada pengguna Sinovac menghasilkan imunitas atau 'kekebalan' lebih tinggi dibandingkan homolog.

Penelitian tersebut dilakukan di Brasil dan Universitas Oxford. Tim peneliti menggunakan 1.240 sukarelawan dari San Paulo dan Salvador Brasil.

Mereka menemukan penerima dua dosis Sinovac dengan booster vaksin dari platform vektor (Johnson & Johnson dan AstraZeneca) serta mRNA (Pfizer dan Moderna) dapat lebih kuat untuk melawan varian seperti Delta dan Omicron.

"Studi ini memberikan pilihan penting untuk pembuat kebijakan di banyak negara menggunakan vaksin tidak aktif (Sinovac dan Sinopharm) telah digunakan," kata pemimpin studi dan direktur Oxford Vaccine Group, Andrew Pollard dikutip dari Reuters, Kamis (19/5/2022).

Vaksin vektor virus seperti AstraZeneca menggunakan versi lemah dari virus lain untuk mengirimkan instruksi genetik. Tujuannya adalah membuat protein pada virus yang perlindungannya dicari.

Di sisi lain, vaksin mRNA pada Pfizer akan mengirimkan transkrip genetik dengan instruksi membuat protein virus. Ini berguna untuk mengajari tubuh bagaimana cara bertahan saat melawan infeksi.

Penelitian juga melihat pemberian tiga dosis Sinovac. Hasilnya penerima booster Sinovac juga mendapatkan peningkatan antibodi.

Namun, hasil itu agak berbeda jika penerima dua dosis Sinovac mendapatkan booster jenis vaksin yang berbeda.