Ini Lima Hal Kecil yang Buat Anak Lebih Sukses di Masa Depan

Senin, 19 September 2022

Ilustrasi anak belajar. (int)

Masa depan anak tergantung pada orang tuanya. Didikan orang tua kepada anaknya pada masa kecil akan turut mempengaruhi masa depan anak, termasuk salah satunya adalah ungkapan orang tua kepada anak. 

Terdapat lima ungkapan untuk anak yang bisa membuatnya menjadi sukses di masa depan. Ini berdasarkan hasil wawancara Margot Bisnow, penulis buku Raising an Enterpreneur: How to Help Your Children Achieve Their Dream dengan 70 orang tua yang berhasil mendidik anaknya jadi orang dewasa sukses.

Berikut lima perkataan tersebut:

1. "Ayah dan ibu tidak bisa melakukan segalanya untuk kamu"

Orang tua harus percaya kepada anak-anaknya dan memberikannya tanggung jawab. Jangan menjadi terlalu protektif dan selalu terlibat pada kehidupan anaknya.

Robert Stephens, mantan eksekutif di Best Buy memberikan contoh cara orang tua mendidiknya. Saat berusia 3 tahun, dia melepas semua kenop pintu di rumahnya, namun orang tua Stephens tidak marah.

"Orang tua saya tidak marah, mereka hanya mengatakan kepada saya bahwa saya harus mengembalikan semuanya," katanya. 

Stephens saat ini jadi sososk yang sukses, di mana pada usia 24 tahun memulai Geek Squak sebuah perusahaan perbaikan yang kemudian dijual senilai US$3 juta.

2. "Bersikap baiklah dan lakukan yang terbaik"

Blake Mycoskie pendiri TOMS, juga ditanamkan hal positif oleh orang tuanya sejak kecil. Dia diajarkan soal pentingnya berbagai kepada sesama, yakni setiap Natal keluarganya punya tradisi berdonasi lewat gerjea.

"Kami membelikan pakaian dan mainan kepada anak-anak. Ini selalu menjadi kebijakan keluarga untuk membantu mereka yang kurang beruntung," katanya.

Waktu berlalu dan sifat itu Mycoskie tanamkan pula pada TOMS. Perusahaannya memperkenalkan bisnis one-for one, jadi setiap pembelian satu barang akan didonasikan satu barang lain pada mereka yang membutuhkannya.

3. "Jika sesuatu tidak berhasil, jangan bersedih. Kegagalan ini mungkin menjadi hal yang baik di kemudian hari."

Tak semuanya berjalan sesuai harapkan. Hal inilah yang perlu diajarkan pada anak terkait menang dan kalah serta tidak terobsesi pada kesalahan.

Jonathan Neman dan teman-temannya mendirikan Sweetgreen yang sekarang memiliki 900 lokasi. Ternyata sejumlah bisnis lainnya tidak berhasil, namun sang ayah tetap mendukungnya.

"Bahkan meski ayah saya berpendapat bahwa ide saya tidak bagus, dia tetap mendukung saya," kata Neman. "Perjalanan bisnis saya adalah tentang kegigihan. Kami terus berjalan. Kami pernah gagal, namun kami mencoba dan mencoba lagi".

4. "Apa hal terbaik dan terburuk yang kamu alami hari ini?"

Anda sebagai orang tua harus bertanya mengenai keseharian anak. Bisa dengan bertanya tentang hal baik dan buruk yang dialami saat itu.

Ternyata pertanyaan tersebut dapat membuka percakapan penting orang tua dan anak. Orang tua juga bisa lebih memahami kondisi anak-anaknya. Perlu diingat juga, jangan mengintervensi namun berikan kepercayaan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

5. "Ayah dan ibu sayang kamu"

Orang tua di Asia cenderung tidak terlalu ekspresif mengutarakan rasa sayang pada anak mereka. Padahal ucapan itu penting sebagai pendoron rasa percaya diri anak-anak.

Ungkapan rasa sayang dan cinta pada anak sangat baik untuk perkembangan anak dan bsia jadi faktor keberhasilan di masa depan. "Kami selalu saling mendukung. Dan hal itu membuat saya merasa bisa melakukan apa saja," kata Alexis Jones, pendiri I Am That Girl.