Rahasia Masa Depan Anak Bahagia & Sukses

Jumat, 30 September 2022

Ilustrasi ibu dan anak.(int)

Ada pandangan bahwa pendidikan adalah bekal yang tepat untuk masa depan anak. Nyatanya ada hal lain yang harus dibekali oleh orang tua pada anak selain pendidikan, yakni pola asuh yang mendukung kesuksesan anak. 

Terdapat sejumlah proses belajar dan tips yang bisa dilakukan orang tua agar anak sukses dan bahagia. Berikut ini beberapa cara mendidik anak agar sukses dirangkum CNBC International:

1. Tidak pernah menganggap hobi anak sebagai buang-buang waktu

Margot Machol Bisnow, penulis 'Raising an Entrepreneur: How to Help Your Children Achieve Their Dreams' mengatakan bahwa orang tua dari anak-anak yang sukses tidak pernah menganggap hobi sebagai buang-buang waktu.

Para orang tua sadar hobi seperti olahraga, video game, debat, musik, hingga mengamati burung dapat membuat anak aktif secara mental.

Salah satu contohnya adalah Radha Agrawal. Ia pendiri Daybreaker, sebuah kampanye tari pagi global dengan lebih dari 500.000 anggota komunitas di 30 kota di seluruh dunia. Sebelumnya, dia adalah CEO Super Sprowtz, sebuah gerakan hiburan anak-anak yang berfokus pada makan sehat.

Saat tumbuh dewasa, Agrawal senang bermain sepak bola dan hobinya didukung orang tua sejak berusia lima tahun. Meskipun karirnya hari ini tidak ada hubungannya dengan sepak bola, Radha mengatakan dia mengembangkan banyak hal positif dari olahraga.

2. Tidak pernah mengatur semua keputusan untuk anak

Orang tua acapkali terus-menerus membuat keputusan untuk anak-anak. Namun, Anda sebaiknya menahan godaan itu jika ingin anak sukses.

Contohnya Ellen Gustafson, pendiri FEED Projects. Ibunya, Maura, mengatakan sejak kecil mendorong Ellen untuk mandiri dan mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Ia juga selalu mendorong Ellen untuk percaya diri sendiri, sambil tetap membimbing keputusan yang harus diambil.

"Sebagai orang tua, Anda bisa melihat apa kelebihan mereka," katanya "Tapi Anda harus membiarkan mereka mengetahuinya sendiri. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengajukan pertanyaan seperti, 'Pilihan apa yang menurut kamu akan lebih bermanfaat di masa depan?"

3. Tidak pernah mengutamakan uang atau gelar bergaji tinggi

Bisnow tidak menentang mereka yang mengejar gelar akademis dan profesional. Ia dan suaminya sama-sama memiliki gelar sarjana, dan gelar itu bermanfaat bagi kehidupannya.

Namun, gelar bisa jadi sebuah pemborosan waktu dan uang jika tidak sesuai dengan minat anak.

"Seseorang yang mencintai sesuatu dan selalu bekerja keras akan menemukan cara untuk mengubahnya menjadi mata pencaharian, bahkan tanpa gelar di bidang itu," kata Bisnow.

4. Tidak pernah mengabaikan literasi keuangan

Terakhir orang tua yang dapat mengajarkan literasi keuangan kepada anak mereka. Salah satu contohnya adalah Joel Holland, yang menjual setengah dari perusahaan pertamanya, Storyblocks, seharga US$10 juta pada tahun 2012. Dia memperoleh etos kerja yang kuat pada usia dini karena mendapat literasi keuangan dari orang tuanya sejak kecil.

"Di sekolah dasar, semua orang memiliki sepatu roda, tetapi orang tua saya tidak akan membelinya untuk saya. Mereka mengatakan kepada saya, 'Jika Anda menginginkannya, Anda harus menyimpan uang Anda.' Itu membuat saya marah pada saat itu, tetapi itu benar-benar membuat saya menghargai nilai uang," kata Holland.

Orang tuanya juga tidak membiayai kuliahnya. Joel menjalani pendidikan di Babson College dengan pinjaman mahasiswa dan dari uang yang dihasilkan dari bekerja.