Indonesia dalam Ancaman, Wapres Minta Masyarakat Jangan Tunda Nikah

Rabu, 17 Mei 2023

Ma'ruf Amin. (int)

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat Indonesia tidak menunda pernikahan. Hal ini berkaitan dengan struktur demografi Indonesia pada 2050 mendatang yang diperkirakan didominasi kelompok tua.

Sementara kelompok muda memiliki produktivitas yang tinggi untuk mendorong perekonomian.

"Jadi anjurannya itu dilakukan keseimbangan jadi jangan menunda nikahnya, sebab kalau tidak, nanti prediksinya yang banyak yang tua. Yang muda yang produktif itu rendah," kata Ma'ruf Amin usai menghadiri Musrenbangnas RKP 2024 dan Peluncuran Proyeksi Penduduk 2020-2050, Selasa (16/5/2023).

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan, terdapat tiga skenario perhitungan proyeksi penduduk Indonesia pada 2020 hingga 2050. Pertama, skenario dengan tren tanpa adanya kebijakan, skenario moderat, dan skenario optimis.

Nah, berdasarkan skenario dengan tren tanpa adanya kebijakan, hasilnya angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) di Indonesia bisa terus menyusut hingga di angka 1,9 pada 2045.

"Skenario tren tanpa ada kebijakan, hasilnya adalah nilai TFR terus menurun sampai 1,9 di tahun 2045 diiringi dengan infrant mortality rate/IMR (angka kematian bayi) mencapai 7,85," jelas Suharso.

Sebagai gambaran, fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi.

Apabila angka fertilitas lebih besar daripada angka mortalitas, maka pertumbuhan penduduk menjadi positif, maka otomatis jumlah penduduk akan lebih banyak.

Begitu pun sebaliknya, jika angka mortalitas lebih tinggi dibandingkan angka fertilitas, maka berpengaruh negatif terhadap demografi. Semakin meningkat jumlah kematian, maka pertumbuhan penduduk akan semakin rendah.

Kendati demikian kata Suharso, Indonesia juga memiliki skenario moderat, yang menargetkan TFR dijaga pada angka 2 dan IMR mencapai 5,8%. Sementara dengan skenario optimistis, pemerintah mengungkapkan akan mencapai target usia harapan hidup sampai 80 tahun, yang sederajat dengan negara maju. Dengan nilai TFR dijaga pada 2 dan IMR mencapai 4,2.

"Hasil proyeksi dengan skenario tren optimis menunjukkan jumlah penduduk pada 2045 akan mencapai 324 juta atau bertambah 54,42 juta dari 2020," jelas Suharso.

Kendati demikian, Suharso juga akan terus memperhatikan, bagaimana laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sepanjang tahun 2020-2050, sebab diperkirakan pertumbuhannya akan terus melambat setiap tahun.

"Pertumbuhan penduduk 2020-2050 rata-rata sebesar 0,67% setahun, melambat terus setiap tahun. Proporsi penduduk usia 0-14 tahun turun dari 24,56% pada 2020 menjadi 19,61% pada 2045. Sementara penduduk usia 65 tahun ke atas naik 6,16% menjadi 14,61% pada 2045," kata Suharso melanjutkan.