
Rohil - target Nasional penurunan stunting ditahun 2024 harus mencapai 14 persen sedangkan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) telah mampu menurunkan angka stunting dari sebelumnya 27,9 persen pada 2021 menjadi 14,7 persen.
Bupati menekankan, upaya penanganan stunting ini harus dilaksanakandan dan telah menjadi tanggungjawab semua pihak, karena jika tidak segera mengambil langkah antisipatif secara masif, terarah dan terukur, tentunya akan berdampak jangka panjang dan taruhannya terlalu besar bagi generasi masa depan.
"Melalui forum koordinasi Percepatan Penurunan Stunting ini, seluruh stakeholder nantinya dapat menyamakan persepsi, membuat rencana kerja serta rencana aksi yang lebih cepat, tepat, terarah dan terukur dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Rokan Hilir, agar kedepannya penurunan stunting terus menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, bahkan sampai dengan zero stunting,” tegas Bupati.
Kepada seluruh perangkat daerah, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten, TPPS Kecamatan TPPS desa/kelurahan, Bupati meminta agar sejak dini susun strategi dan sinergi agar semua bergerak cepat dalam melakukan penanganan penurunan stunting.
“Dalam penurunan stunting ini perlu kerjasama dari semua pihak. Kami yakin jika pengawasan dilakukan secara maksimal maka stunting ini dapat kita tekan penurunan nya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia MSi memaparkan perkembangan penanganan stunting di Kabupaten Rohil dan memberikan apresiasi atas keberhasilan Pemkab Rohil dalam menurunkan angka stunting.
Berdasarkan hasil survey, Rohil cukup tajam dalam penurunan angka stunting. Dari 27,9 persen di tahun 2021 menjadi 14,7 ditahun 2023 dan ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa.
"Komitmen dari semua pihak perlu di apresiasi, sehingga hari ini kita melaksanakan forum koordinasi untuk menyatukan persepsi dalam penurunan Stunting di Kabupaten Rohil, ” paparnya.
Pada tahun 2021 yang lalu tambahnya lagi, Kabupaten Rohil masih berada di posisi 12 dari Kabupaten kota yang ada di Riau.
Namun, pada tahun 2023 saat ini sudah berada diangka 5 se-Provinsi Riau. "Dalam penurunan stunting, tidak bisa hanya dilakukan oleh satu OPD saja, namun harus bersama semua pihak," katanya.