Ini Gejala Wanita Alami Baby Blues

Rabu, 06 September 2023

ilustrasi.(int)

Beberapa waktu belakangan ini, viral video seorang perempuan diduga hampir membuang bayinya ke rel Commuter Line (KRL) Stasiun Pasar Minggu Jakarta akibat baby blues, Sabtu (2/9/2023) lalu.

Melansir dari CNN Indonesia, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan menyatakan bahwa perempuan tersebut berniat untuk melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat ke rel saat KRL melintas akibat masalah keluarga.

"Dari hasil mediasi antara petugas KAI Commuter dengan pengguna tersebut dan pihak keluarganya, pengguna tersebut memohon maaf karena khilaf dan mencoba untuk mengakhiri hidupnya," kata Leza, dikutip Selasa (5/9/2023).

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, sejumlah warganet Indonesia masih belum mengetahui dan memahami definisi baby blues yang sempat diduga dialami oleh perempuan tersebut.

Apa itu baby blues?

Melansir dari Healthline, baby blues adalah periode ketidakstabilan emosi seorang perempuan beberapa hari setelah melahirkan. Umumnya, baby blues ditandai dengan rasa sedih, cemas, stres, dan perubahan suasana hati yang ekstrem. Sekitar satu dan empat ibu di dunia mengalami baby blues.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab baby blues. Namun, para ahli menyebut hal ini terjadi karena fluktuasi atau ketidakpastian hormon pasca-melahirkan.

Setelah melahirkan, tubuh akan mengalami fluktuasi hormon secara ekstrem untuk membantu seorang ibu melewati masa pemulihan, mengembalikan rahim ke ukuran normal, dan meningkatkan laktasi.
Selain itu, penyebab baby blues pada ibu juga diduga akibat jadwal tidur yang tidak teratur dan perubahan gaya hidup esktrem setelah melahirkan.

Biasanya, gejala baby blues dimulai pada dua hingga tiga hari setelah melahirkan. Pada sebagian kasus, baby blues akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar sepuluh hari. Namun, ada pula kasus baby blues yang mencapai berminggu-minggu pasca-persalinan.

Berikut gejala umum baby blues pasca-melahirkan yang harus dikenali.

1. Mudah menangis tanpa alasan yang jelas

2. Mengalami perubahan suasana hati dan mudah tersinggung

3. Merasa tidak memiliki ikatan emosional dengan bayi

4. Merasa kehilangan masa-masa menyenangkan dalam hidup

5. Khawatir atau cemas berlebihan tentang kesehatan dan keselamatan bayi

6. Mudah merasa gelisah

7. Insomnia

8. Sulit berpikir jernih dan membuat keputusan