PEKANBARU - Pada triwulan III 2023, ekonomi Riau tumbuh solid sebesar 4,02% (yoy), sehingga secara keseluruhan tahun 2023 diyakini ekonomi Riau dapat tumbuh pada kisaran 3,9 - 4,5% (yoy). Pertumbuhan yang solid pada triwulan III 2023 terutama didorong oleh permintaan domestik yang tetap kuat, utamanya bersumber dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi.

Dari sisi inflasi, hingga Oktober 2023 inflasi Riau cukup terkendali yakni 2,65% (yoy), jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar 6,81% (yoy). Diperkirakan inflasi Riau akan terus terkendali hingga akhir 2023 dan berada pada kisaran yang diharapkan 3±1%.

"Terkendalinya inflasi Riau tidak terlepas dari sinergi dan upaya yang dilakukan oleh TPID, baik tingkat provinsi maupun kab/kota. Diantaranya melalui pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Riau, yang mengusung 7 Program Unggulan," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau Sudiro Pambudi.

Tujuh program unggulan tersebut yakni Intensifikasi dan Perluasan Titik Pasar Murah, kedua Peluncuran aplikasi informasi harga pangan yaitu KODAI PUANTIPA (Komunikasi dan Informasi Pasar Pantauan Barang Penting dan Harga Pangan), ketiga Inovasi Gerakan Tanam, keempat Diversifikasi Pangan, kelima Pemberian Bantuan Alat Pertanian, keenam Perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD), dan terakhir Penguatan Koordinasi dan Komunikasi.

"Sinergi juga terwujud dalam upaya pemerataan ekonomi melalui program pengembangan UMKM dan digitalisasi perekonomian," sebutnya.

Bank Indonesia juga melakukan sinergi dengan berbagai pihak terkait dalam mengakselerasi pengembangan UMKM, melalui 3 strategi.

Pertama Akselerasi Ekspor UMKM melalui promosi perdagangan dan business matching, kemudian UMKM Go Digital melalui implementasi pembayaran digital, aplikasi pencatatan keuangan SIAPIK, dan onboarding UMKM, dan terakhir Pengembangan Klaster Pangan Strategis melalui digital farming dan hilirisasi.

"Perekonomian didukung oleh sistem pembayaran yang semakin efisien, cepat dan handal," tutupnya.