int
jurnalpekan.com - Hari Indonesia Menabung diperingati setiap tanggal 20 Agustus. Di hari spesial ini pula masyarakat tentunya harus sadar mengenai iklusi keuangan dan menabung sedari dini.
Apalagi di kondisi tidak menentu seperti sekarang. Tentunya, banyak pemasukan dan pengeluaran individu terguncang akibat Pandemi.
Menurut Perencana Keuangan Andreas Freddy Pieloor, dalam kondisi seperti saat ini, memang seharunsya sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari.
Sehingga, disaat masa sulit individu pun sudah memiliki peggangan keuangan. Menurut dirinya, selama individu masih produktif dan masih bekerja sudah seharunya konsisten dalam menyisihkan penghasilan.
"Konsep nabung itu disisihkan untuk mencapai masa depan, bukan disisakan," papar Andreas saat dihubungi oleh Okezone, Jakarta, Kamis (20/8/2020).
Selain itu, dirinya mengatakan bahwa 20% dari penghasilan pribadi disisihkan untuk tabungan atau investasi masa depan, dan 80% dapat dipergunakan untuk biaya kehidupan sehari-hari hingga bertemu kembali dengan pendapatan di bulan berikutnya.
Untuk jenis tabungan yang disarankan Andreas sendiri dibagi menjadi tiga macam, yakni jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Namun, tetap harus dipikirkan dan kembali ke individu masing-masing.
Jika dalam jangka panjang, dirinya menyarankan untuk bermain dengan saham. Namun, untuk saham sendiri harus dipahami dan dipelajari terlebih dahulu. Jangan sampai salah memilih sasaran saham.
Untuk jangka pendek tabungan investasi yang dapat dijalankan yakni Reksadana pasar saham, atau obligasi. Dan, untuk jangka menengah bisa melalui reksadana campuran.***