Tim Pengabdi Faperika UNRI Rawat Kolam Pokdakan Rumbai Bukit

Ahad, 27 September 2020

Proses pengapuran dan pemupukan kolam menggunakan pupuk kotoran sapi.

PEKANBARU - Tim Pengabdian masyarakat, Fakultas Perikanan dan Kelautan (Faperika) Universitas Riau (UNRI) lakukan perawatan kolam tanah pada Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Mina Usaha di Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.

Kegiatan pengabdian ini bersifat mandiri dan diketuai oleh Dr Saberina Hasibuan (Hs) SPi MT dengan anggota Prof Dr Syafriadiman, Ir Nuraini MS, Dr Ir Syafruddin Nasution MSc dan Novreta Ersyi Darfia ST MT.

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Perikanan Universitas Riau Dr Saberina Hasibuan (Hs) SPi MT mengatakan, kolompok tani ini salah satu kelompok yang berbadan hukum berdiri sejak 1997 yang diketuai oleh Zabur.

Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Mina Usaha berada di area dengan luas 7.710 km2 dan terdapat 14 kolam dengan ukuran 20 x 25 m2 dan 30 x 25 m2. Kegiatan budidaya ikan Patin merupakan spesies ikan andalan utama yang diproduksi sekitar 3-6 ton setiap panen dan tergolong semi intensif. Jenis ikan lain yang juga dibudidayakan yakni Nila, Lele dan Gurami.
 
Penggunaan kolam tanah hampir dominan di Kelurahan Rumbai Bukit Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Tanah dasar kolam pada umumnya dirajai pasir dan sangat sedikit debu dan lempung. Jenis tanah yang berkembang termasuk Pod Solik Merah Kuning (PMK) dengan tingkat kesuburan rendah dan sumber air utamanya mata air dan di musin hujan mengandalkan air hujan.

"Tujuan pengabdian ini untuk meingkatkan pengetahuan kelompok tani budidaya ikan tentang perawatan kolam melalui pengapuran dan pemupukan sehingga produktitas kolam dapat ditingkatkan," kata Saberina dalam rilis, Minggu (27/9/2020).

Ia menyebut, pengabdian ini sangat bermanfaat untuk memberikan keterampilan skill kepada petani budidaya ikan sehingga dapat memmbantu perekenomian masyarakat. Permintaan ikan yang terus-menerus menjadikan budi daya ikan sebagai salah satu pilihan usaha yang sampai saat ini masih dikembangkan.

Perawatan kolam terdiri dari kegiatan Pengeringan kolam, Pembajakan Tanah dasar kolam, Pengauran kolam tanah, Pemupukan kolam tanah dan Penggenangan kolam.  

Pengeringan kolam ini dilakukan untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit yang mungkin ada pada periode budidaya sebelumnya. Penjemuran juga membantu menghilangkan gas-gas beracun yang terperangkap di dasar kolam.

"Sebaiknya kegiatan pengeringan kolam dilakukan setelah panen selama 5 hari dengan kondisi cuaca cerah," sebutnya.

Masih kata Saberina, pembajakan tanah kolam dilakukan dengan tujuan membuka bongkah tanah agar udara masuk ke pori-pori tanah sehingga tanah dalam keadaan aerob, dan membuat tanah menjadi gembur serta menghilangkan bau yang berasal lumpur hitam atau sisa pakan ikan.

Tanah yang sudah dikeringkan kemudian dibajak atau dicangkul dengan kedalaman sekitar 10 cm. Angkat dan bersihkan juga lumpur hitam yang biasanya tersisa di dasar kolam. Lakukan pemeriksaan terhadap pematang atau tanggul-tanggul, jika ada kerusakan atau kebocoran maka segera ditambal. Bersihkan dasar kolam dari kerikil dan sampah anorganik.

Pengapuran Kolam Tanah, penting dilakukan karena kolam yang telah dipakai budidaya ikan biasanya keasaman tanahnya meningkat atau nilai pH turun, sehingga perlu dinetralkan. Faktor-faktor yang menentukan banyaknya kapur yang diperlukan antara lain pH tanah, Tekstur tanah, dan Kadar bahan organik tanah.

Tekstur dan kandungan bahan organik menentukan banyaknya kapasitas adsorbsi dan besarnya daya sangga tanah 4 mutu kimia. Garansi kimia maupun kehalusan kapur menetukan banyaknya kapur yang diperlukan. pH yang ideal biasanya berkisar 7 - 8. Jenis tanah liat berlumpur dan takaran pengapurannya sebagai berikut, pH kurang dari 4,0 jumlah kapur 4 ton/ha; pH 4,0 - 4,4 jumlah kapur 3 ton/ha; pH 4,5 - 5,0 jumlah kapur 2,5 ton/ha; pH 5,1 - 5,5 jumlah kapur 2 ton/ha, dan pH 5,6 - 6,5 jumlah kapur 1 ton/ha.

Jenis tanah pasir dan takaran pengapurannya sebagai berikut, pH 4,5 - 5,0 jumlah kapur 1,0 ton/ha; pH 5,1 - 5,5 jumlah kapur 0.5 ton/ha; dan pH 5,6 - 6,0 jumlah kapur 0,35 ton/ha.

Jika tanah dominan tanah liat, maka dosis pengapurannya ditambah sedangkan untuk tanah berpasir jumlah kapur lebih sedikit penggunaannya. Pengapuran dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah. Kapur diaduk dengan tanah yang telah dibajak hingga merata. Usahakan kapur tercampur hingga kedalaman 10 cm dan didiamkan selama 2 - 3 hari. Jenis kapur yang digunakan biasanya dolomit atau kapur pertanian.

Pemupukan kolam tanah, sebaiknya pupuk yang digunakan adalah pupuk organik sebagai pupuk dasar. Selain untuk kesuburan tanah, pupuk organik juga dapat membuat tanah kaya akan bahan organik dan membantu berbagai macam organisme untuk berkembang biak yang nantinya bisa dijadikan pakan alami ikan. Jenis pupuk yang biasa digunakan adalah sebagai berikut: Pupuk kompos atau pupuk kandang dengan dosis sekitar 1 - 2 ton/ha; Tebarkan pupuk secara merata di permukaan dasar kolam; dan Diamkan selama 1 - 2 minggu.

"Jika kolam belum subur, maka bisa menambahkan pupuk kimia jenis urea dan TSP atau NPK. Penggunaan pupuk kimia ini sangat sedikit saja yang berfungsi untuk menaikan unsur utama pupuk," jelasnya.

Ia menambahkan, penggenangan kolam. Pemasukan air ke dalam kolam dilakukan secara bertahap. Hal ini dilakukan supaya kelarutan unsur hara dari tanah menuju ke air kolam dapat dilakukan secara perlahan dan memberi kesempatan pada alga dasar melekat dengan kuat pada sedimen kolam.

Pengisisan air kolam dilakukan seperti tahapan berikut yakni Genangi dasar kolam dengan air setinggi 10-15 cm lalu diamkan selama 2-3 hari jika warna air terlihat kehijauan, tandanya ganggang sebagai pakan biota air dan ikan telah tumbuh, kemudian isi air hingga ketinggian 60-75 cm, dan kolam siap untuk ditebari benih ikan.

Kolam tanah baik digunakan untuk kolam budidaya, hanya saja harus memperhatikan kebersihan dan jenis ikan apa yang ingin dibudidayakan, karena sebagian jenis ikan, dapat melubangi tanah dan keluar dari kolam budidaya.

"Tanah yang gembur dan kaya hara akan menyediakan pakan alami bagi ikan, sehingga dapat mengurangi biaya pakan ikan," tutupnya. (rls)