Kiprah UNRI Majukan Pendidikan Tinggi

Sabtu, 10 Oktober 2020

Sidang senat terbuka Universitas Riau kedua kali secara virtual.

PEKANBARU - Universitas Riau (UNRI) kembali melaksanakan sidang senat terbuka Wisuda Program Pascasarjana ke 46, Profesi ke 40, Sarjana ke 109, dan program Diploma ke 50 tahun 2020 secara online.

Rektor UNRI Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA mengatakan, pada 1 Oktober 2020, UNRI telah berusia 58 tahun. Banyak capaian maupun pembangunan yang telah dilakukan dalam rangka pelaksanaan Tridarma perguruan tinggi.

Capaian secara keseluruhan tercermin dari penyematan akreditasi A kepada UNRI 2018 lalu. Dengan demikian, akreditasi A yang melekat pada UNRI memberikan gambaran terhadap publik bahwa mutu dan kualitas penyelenggaraan Pendidikannya sudah berada di posisi terbaik sebagai wadah dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.

"Capaian ini dapat dilihat dari jumlah Fakultas sebanyak 10 Fakultas, jumlah Prodi sebanyak 96 Prodi 36 akreditasi A, 51 akreditasi B, dan beberapa Prodi dalam pembenahan, Jumlah Guru Besar sebanyak 69 orang dan sedang menyusul tiga orang Guru Besar yang belum dikukuhkan, Jumlah tenaga pengajar sebanyak 1.128 orang, dengan besaran 65% jenjang pendidikan S3 dan 35% S2, dan Jumlah tenaga administrasi sebanyak 428," kata Rektor UNRI Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA pada Sidang Senat Terbuka Universitas Riau belum lama ini.

Ia menyebut, pelaksanaan Wisuda Daring kedua yang dilaksanakan pada 2020 ini, UNRI mewisudakan sebanyak 1500 orang wisudawan dengan rincian Pascasarjana Pogram Doktoral Lima orang, Pascasarjana Magister 172 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik (FISIP) 295 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 129 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 79 orang, Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPK) 175 orang.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)212 orang, Fakultas pertanian (FP) 55 orang, Fakultas Teknik (FT) 242 orang, Fakultas Hukum (FH) 40 orang, Fakultas Kedokteran (FK) 84 orang, dan Fakultas Keperawatan (FKp) 12 orang wisudawan.

Melalui kebijakan 'Merdeka Belajar, Kampus Merdeka' yang telah ditetapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu lalu, ada 4 aspek yang menjadi fokus utama dalam perubahan. Yaitu, Pembukaan program studi baru, Sistem akreditasi perguruan tinggi, PerguruanTinggi Negeri Badan Hukum, dan Hak belajar tiga semester di luar program studi.

Universitas Riau melalui keempat aspek tersebut, telah melaksanakan berbagai kebijakan yang kita tetapkan, diantaranya, Pembukaan Program Studi (Prodi) baru yang lebih spesifik, kerja sama PTN dan mitra dalam penyusunan kurikulum dan praktik kerja atau magang mahasiswa, penyediaan sarana dan prasarana kampus yang memadai, peningkatan akreditasi Program Studi, Penguatan SKS sebagai “jam kegiatan” bukan lagi “jam belajar”, dan mendorong mahasiswa bereksplorasi belajar di kelas, magang atau praktik kerja di industri atau organisasi, pertukaran pelajar, pengabdian masyarakat, wirausaha, riset, studi independen.

"Saya berpesan kepada para wisudawan wisudawati yang dikukuhkan, pegang teguh tiga point penting ketika saudara telah menjadi bagian dari masyarakat, yaitu ingin tahu, inisiatif, dan empati," katanya.

Ilmu pengetahuan tak akan bermanfaat jika tidak di implementasikan. Pengetahuan itu pula, tidak akan berfungsi secara tepat jika tidak dilakukan dengan benar sesuai kaidah dari ilmu pengetahuan yang telah dipelajari dibangku penddikan secara formal.

"Oleh karenanya, melalui kolaborasi ketiga aspek tersebut keingintahuan, inisiatif, dan empati ini, wisudawan wisudawati UNRI dapat berkiprah di tengah masyarakat, dengan memanfaatkan keahlian yang dimiliki sesuai dengan ijazah dimiliki, untuk dapat membawa manfaat bagi masyarakat luas," tutup Guru Besar Bidang Perikanan dan Kelautan.