Ilustrasi pantai (int)
jurnalpekan.com - Untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan memberikan diskon wisatawan.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan, pentingnya seluruh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif saling sinergi bersama di tengah pandemi Covid-19.
Sebab, dampak pandemi yang terjadi di Indonesia membuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terpuruk, dan diperkirakan telah kehilangan devisa sebesar 14,5-15,8 miliar dolar AS karena adanya penurunan kunjungan wisatawan mancanegara.
Dia pun meminta bantuan ke semua elemen masyarakat untuk membantu para pelaku pariwisata yang terdampak oleh pandemi ini, salah satunya membantu likuiditas usaha melalui fasilitasi relaksasi fiscal.
"Sementara untuk ketahanan pekerja pariwisata, kami melihat ada urgensi untuk mendistribusikan bantuan langsung karena banyak pekerja yang dirumahkan bahkan mengalami PHK, sehingga kami sudah memfasilitasi bantuan sosial bagi mereka," kata Angela dilansir dari suara.com, Minggu (18/10).
Selain itu, dia juga menjelaskan dari segi ketahanan industri pariwisata, fokus Kemenparekraf saat ini untuk peningkatan kualitas dari destinasi dan persiapan industri dalam adaptasi kenormalan baru serta pasca pandemi Covid-19.
Ia menerangkan, bahwa pihaknya telah menyiapkan dan segera menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp3,3 triliun bagi pelaku usaha pariwisata hotel dan restoran serta pemerintah daerah.
"Selain itu, kami juga telah mengalokasikan lebih dari 119 miliar untuk sertifikasi CHSE secara gratis dengan lembaga independen, yang ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap sektor pariwisata," katanya.
Angela juga menuturkan pihaknya sudah menyiapkan program diskon pariwisata yang rencananya akan diluncurkan pada 2021 atau setelah vaksin Covid-19 rampung.
Diskon pariwisata ini gunanya untuk mendorong paket wisata domestik. Karena di masa pandemi ini, selain faktor kepercayaan masyarakat atas kebersihan destinasi wisata, daya beli masyarakat juga tengah menurun," jelasnya.
Dengan demikian, ia berharap berbagai inovasi yang dilakukan ini membuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia terus membaik saat adaptasi kenormalan baru serta pasca pandemi Covid-19.