Kanal

Ini Alasan ABG Zaman Dulu Terlihat Lebih Tua

Secara umum, wajah ABG zaman dulu cenderung terlihat lebih tua. Jika Anda menonton film atau melihat foto dan video dengan latar 'jadul', terlihat kondisi yang berbeda antara masa lalu dan masa kini.

Contohnya ketika mencari foto anak SMP puluhan tahun lalu di mesin pencari Google. Coba saja ketik 'snak SMP zaman dulu.

Tertera sekelompok bocah dengan balutan seragam putih-baru khas anak SMP berusia 12-15 tahun. Mereka berfoto dengan tampilan wajah berkumis, rambut tebal agak gondrong, berbadan cukup besar serta memakai celana biru ketat.

Lantas, apa alasan yang membuat ABG pada masa lalu nampak lebih tua dibanding remaha seusia mereka di masa kini.

Pertama, ada bias seleksi. Jika disandingkan dengan saat ini, umumnya anak SMP tampil tanpa kumis dan jenggot, serta rambut tak boleh gondrong. Terlebih, tampilan itu sering dibalut dengan wajah glowing berkat skincare, rambut yang keren, serta mode berpakaian modern.

Perbedaan inilah yang membuat kita menganggap foto zaman dahulu berisi orang tua. Meski demikian, perbedaan itu sebenarnya bisa dijawab dengan argumen sederhana. Bahwa, tidak seharusnya kita melihat masa lalu dari sudut pandang masa kini, yang menurut Michael Stevens dari Vsauce disebut sebagai bias seleksi.

Ambil contoh lagi gaya mode anak SMP tahun 1970-an. Mereka memiliki rambut agak gondrong, dengan poni dan kumis tebal. Mungkin, itu terjadi karena pengaruh gaya hidup mereka dipengaruhi oleh hal-hal yang viral di waktu mereka hidup.

Seperti mengikuti gaya rambut Elvis Presley atau mengikuti berpakaian ala Rhoma Irama, yang keduanya sempat viral di tahun 1970 hingga 1980-an. Jadi, hal wajar apabila mereka mengikuti arus keramaian pada saat itu.

Fenomena seperti ini juga terjadi di masa kini di saat banyak orang mengikuti tren yang disebarkan oleh influencer di media sosial. Tentu jika kita bergerak maju 1-5 tahun dari waktu trend itu muncul, kita pasti berpikir tingkah laku seperti itu sudah ketinggalan zaman, kuno, dan aneh.

Kedua, faktor biologis. Faktor ini diungkap pada 2018 lalu oleh tim peneliti gabungan dari Yale School of Medicine dan University of Southcaroline dengan riset bertajuk "Is 60 the New 50? Examining Changes in Biological Age Over the Past Two Decades."

Berdasarkan hasil riset tersebut memang tampak perbedaan antara tampilan fisik orang yang hidup antara tahun 1988-2010. Mereka yang hidup selama 20 tahun terakhir, tercatat memang terlihat lebih muda dibanding pendahulunya. Penyebabnya karena gaya hidup.

Berbeda dengan zaman dahulu, kini orang hidup di saat pesatnya teknologi kesehatan yang menumbuhkan kesadaran soal pentingnya kesehatan. Sebagai contoh terjadi pada hadirnya layanan kesehatan bahaya yang merokok membuat orang mengurangi konsumsi rokok, sehingga berdampak pada tampilan fisik lebih muda. Lalu, hadirnya teknologi kesehatan berupa skincare beraneka macam juga membuat orang berlomba-lomba untuk awet muda. Tentu, seluruh upaya ini jika berhasil jelas akan berdampak pada tampilan yang lebih muda.

Ikuti Terus JurnalPekan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER