PEKANBARU - Jumlah transaksi menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Riau periode Januari - September 2023 mencapai 15 juta transaksi oleh 730 ribu pengguna aktif dengan jumlah merchant mencapai 600 ribu.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau Sudiro Pambudi mengatakan, kontribusi Pemerintah Daerah melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) semakin memperkuat elektronifikasi melalui penguatan kanal pembayaran digital, khususnya pada penerimaan retribusi dan pajak daerah.
"Pada 2023, TP2DD di Provinsi Riau berhasil meraih prestasi sebagai TP2DD Provinsi Terbaik se-Sumatera dan TP2DD Kabupaten Kampar sebagai TP2DD Kota Terbaik se-Sumatera," kata Sudiro Pambudi.
Ke depan, terdapat beberapa tantangan yang berpotensi memengaruhi stabilitas ekonomi Riau. Tantangan pertama yaitu masih tingginya tensi geopolitik di beberapa negara yang berdampak kepada kondisi global yang terfragmentasi dan cenderung mengarah pada tren deglobalisasi.
Efek yang terjadi, penurunan volume perdagangan global dan laju pertumbuhan ekonomi dunia yang berpotensi menahan kinerja ekspor Riau pada periode mendatang. Tantangan kedua perubahan iklim global. Curah hujan rendah akibat fenomena El Nino telah dialami dalam beberapa bulan terakhir di 2023, sehingga dapat memengaruhi produksi berbagai komoditas termasuk kelapa sawit.
Dengan memerhatikan berbagai perkembangan terkini baik dari faktor domestik maupun eksternal, serta respons kebijakan yang forward-looking, ekonomi Riau pada 2024 diperkirakan tetap tumbuh tinggi dalam kisaran 4,0 - 4,8%. Dari sisi permintaan, konsumsi domestik Riau akan terdampak positif dari penyelenggaraan pesta demokrasi 2024.
Sementara, kinerja ekspor diperkirakan terdorong oleh permintaan produk olahan sawit dari pasar nontradisional seperti Afrika dan Timur-Tengah. Dari sisi sektoral, investasi pabrik paperboard, berlanjutnya eksplorasi sumur minyak blok Rokan, dan pembangunan jalan tol akan mendorong kinerja sektor industri, pertambangan, dan konstruksi.
Sementara dari sisi kestabilan harga, ekspektasi masyarakat yang terjaga melalui komunikasi efektif dan peran TPID akan menjaga inflasi di Riau tetap rendah dan stabil. Inflasi Riau tahun depan diperkirakan akan dapat mencapai target 2,5±1%, sesuai dengan target inflasi nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, sinergi TPID akan terus diperkuat dalam upaya menjaga ketersediaan pasokan pangan melalui berbagai program, seperti operasi pasar murah, intensifikasi dan ekstensifikasi Kerjasama Antar Daerah (KAD).