Warga Indonesia tampaknya perlu bersabar terhadap janji manis Capres Prabowo Subianto mengenai makanan dan susu gratis.
Program ini menjadi salah satu yang ditekankan oleh pasangan 02, Prabowo-Gibran, untuk mendapatkan dukungan warga dalam Pilpres 2024.
Namun, realitasnya, program ini baru akan dirasakan setidaknya sampai Pemilu 2029 mendatang. Diperlukan waktu 4 tahun agar program tersebut dapat mencapai target 82,9 juta warga.
Ketua Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, menjelaskan bahwa program tersebut memerlukan waktu 4 tahun agar dapat dirasakan oleh seluruh 82,9 juta warga.
"Dalam perhitungan kami, target 82,9 juta penerima manfaat program ini baru dapat tercapai pada tahun 2029.
Oleh karena itu, kami memiliki waktu untuk menyiapkan anggarannya, baik melalui efisiensi, peningkatan pendapatan anggaran, atau sumber lainnya," kata Budi dalam siaran pers pada Senin (4/12/2023) lalu.
Budi juga menjelaskan bahwa capres Prabowo tidak dapat secara instan menganggarkan dana besar pada tahun pertama kepresidenannya jika terpilih dalam Pilpres 2024.
Semuanya harus dilakukan secara bertahap dan memprioritaskan skala prioritas, tanpa mengganggu program-program yang sudah berjalan seperti BPJS dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Program makan dan susu gratis tetap menjadi fokus pasangan 02 untuk menciptakan Indonesia Emas pada tahun 2045 serta memperkuat ekonomi lokal.
"Perputaran ekonomi rakyat akan meningkat secara langsung karena rantai pasok program ini berasal dari UMKM-UMKM setempat," tambahnya.
Di sisi lain, Calon Presiden RI Prabowo Subianto menekankan bahwa setiap calon menteri dalam kabinetnya harus setuju dengan program Pemberian Susu dan Makan Siang Gratis.
"Saya katakan, siapa pun yang ingin masuk kabinet, siapa pun yang ingin menjadi menteri saya, harus setuju. Anak-anak harus diberi makan siang," kata Prabowo dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada hari Sabtu.
Prabowo meyakini bahwa pemberian makan siang gratis dan susu kepada warga merupakan salah satu poin penting dari program kerjanya jika terpilih dalam Pilpres 2024.
Oleh karena itu, kerja sama dengan menteri dianggap penting untuk memastikan program tersebut dapat berjalan di seluruh wilayah Indonesia.