Kanal

Lima Kunci Sukses Anak Berawal dari Rumah, Sekolah Bukan Jaminan

Pendidikan yang berkualitas dapat mempengaruhi keberhasilan akademik, tetapi bukan merupakan faktor penting dalam keberhasilan masa depan anak.

Menurut psikolog anak dan pakar asuh Michele Borba, kegigihan adalah keterampilan terpenting yang dapat mendukung kesuksesan seorang anak di masa depan.

Dan sebagai orang tua, tugas Anda adalah mendorong anak Anda untuk mengembangkan kualitas yang akan membantu mereka sukses," kata Michele, dikutip Minggu (27/11/2022).

Michele menuturkan, anak yang gigih dan tidak mudah menyerah memiliki tingkat keyakinan yang tinggi bahwa usahanya akan membuahkan hasil yang baik.

Sehingga anak-anak tetap termotivasi untuk bekerja keras dan menyelesaikan apa yang mereka mulai, meskipun banyak kendala.

"Saya menemukan bahwa ketekunan adalah soft skill No. 1 yang membedakan anak-anak yang memiliki motivasi tinggi dengan mereka yang mudah menyerah," katanya.

Menurut Michele Borba, berikut lima hal yang dapat dilakukan ibu dan ayah untuk membantu anak mengembangkan kesabaran:

1. Ajarkan untuk tak mudah menyerah

Langkah pertama yang harus dilakukan orang tua untuk mengembangkan karakter pekerja keras pada anak adalah menjauhkan mereka dari faktor-faktor yang cenderung membuat mereka patah semangat dan membuat mereka tidak mau bertahan.

Menurut Michele, orang tua dapat melakukannya dengan berbagai cara, seperti tidak menekan anak untuk selalu berhasil, selalu menghargai usaha anak (bukan hasil), mendorong anak untuk memahami bahwa kesuksesan itu bersifat sementara, dan selalu memahami tingkat keterampilan anak.

2. Apresiasi usaha anak

Carol Dweck, seorang psikolog Stanford, menemukan bahwa kecerdasan anak-anak pada umumnya tidak bertahan ketika kecerdasan mereka dipuji. Karena anak cepat merasa kenyang. Namun, anak merasa lebih termotivasi dan terus bekerja keras ketika dipuji atas usaha dan kerja kerasnya, bukan karena hasilnya.

Menurut Carol, memuji usaha anak, bukan hasil yang dicapai, bisa mendorong tekad mereka. Selain itu, ketika usahanya dipuji, anak didorong untuk berhasil tanpa mengharapkan imbalan apa pun, seperti imbalan.

3. Beri waktu istirahat

Jika Anda terlihat menyerah dan lelah saat melakukan sesuatu, mintalah anak Anda untuk membagi waktu antara istirahat dan beraktivitas. Salah satu opsinya menyetel pengatur waktu untuk menentukan berapa lama mereka bisa aktif. Metode ini dirancang untuk membantu anak memahami bahwa bekerja sampai kelelahan itu tidak baik.

Jelaskan kepada anak bahwa mereka hanya harus melakukan kegiatan sampai waktunya habis. Kemudian minta mereka untuk istirahat sebelum menyetel pengatur waktu lagi. Dengan cara ini, kemampuan konsentrasi anak lebih mudah dibagi.

4. Latih mandiri sejak dini

Michele menyarankan orang tua untuk tidak terlalu sering membantu anak mereka dengan hal-hal yang dapat mereka lakukan sendiri. Ajarkan anak untuk mandiri sejak dini.

Penulis buku "Thrivers: The Surprising Reasons Why Some Kids Struggle and Others Shine" menyatakan bahwa setiap kali orang tua melakukan sesuatu untuk anak mereka, mereka menjadi lebih bergantung pada orang tua dan tidak terbiasa mandiri.

5. Validasi perasaan anak

Ketika anak terlihat menyerah, itu mungkin karena mereka tidak dapat menemukan solusi untuk suatu masalah. Jika ini masalahnya, cobalah untuk memvalidasi perasaan anak dengan memberi tahu mereka bahwa itu adalah perasaan yang normal.

Minta dia untuk istirahat agar emosinya bisa tenang. Kemudian bantu mereka menemukan masalah yang mencegah mereka melakukan sesuatu. Setelah masalah ditemukan, bantu anak fokus untuk menyelesaikannya.

Ikuti Terus JurnalPekan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER