Kanal

Gelar REF 2025, BI Riau Siap Jadi Fasilitator Pembangunan Ekonomi Daerah

PEKANBARU - Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Riau dan mitra strategis nasional menyelenggarakan Riau Economic Forum (REF) 2025. Forum ini menjadi sarana bagi pemangku kepentingan ekonomi di Riau untuk menunjukkan komitmen nyata dalam membangun ekonomi hijau, digital, dan berkelanjutan.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau Panji Achmad mengatakan, REF menjadi sangat strategis karena Bank Indonesia (BI) Riau memfasilitasi penandatanganan dua nota kesepahaman (MoU) investasi Business to Business (B2B).

MoU pertama, kesepakatan investasi dalam Pembangunan Pengembangan Pembangkit Energi Terbarukan di Pulau Rangsang, untuk Ekspor Energi Terbarukan ke Singapura. MoU ini ditandatangani PT Rangsang Sindo Energy dengan Oriens Asset Management PTE LTD.

Nilai investasi mencapai 1,8 miliar dolar AS untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 2 Gigawatt di Pulau Rangsang. Selanjutnya, PLTS ini akan mengekspor listrik ke Singapura mulai tahun 2028.

"Kemudian, MoU investasi kedua ditandatangani PT Buana Persada dan Oriens Asset Management PTE LTD," kata Panji, Kamis (8/8/2025).

Ia menyebut, nilai investasi proyek ini 1 miliar dolar AS untuk mengembangkan perkebunan tebu seluas 20 ribu hektar dan pendirian fasilitas pabrik gula modern bertaraf internasional dengan target produksi 300 ribu ton gula mentah per tahun di Kabupaten Rokan Hulu.

"BI terus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan menjadi fasilitator pembangunan ekonomi regional di daerah," tambahnya.

Sinergi program dan kebijakan serta kerjasama antara Pemerintah Daerah, Instansi/Lembaga, dan Pelaku Usaha di Provinsi Riau masih perlu ditingkatkan untuk membuat iklim investasi lebih atraktif dengan tetap mengedepankan penerapan prinsip-prinsip tata kelola (governance) yang baik.

Dengan begitu, upaya untuk mendorong investasi berkelanjutan dengan memanfaatkan sektor-sektor prioritas serta keunggulan komparatif dan kompetitif Riau dapat tercapai sehingga mampu memacu pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Gubernur Riau Abdul Wahid mengatakan, MoU tersebut adalah komitmen Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi Riau.

Dalam forum ini, juga dilakukan peluncuran QRIS Tap di Riau dengan pilot project pada bus Trans Metro Pekanbaru. QRIS Tap telah diluncurkan pertama kali secara nasional oleh Bank Indonesia pada 14 Maret 2025

Teknologi QRIS Tap memungkinkan transaksi dapat dilakukan hanya dengan menempelkan smartphone ke perangkat penerima menggunakan NFC (Near Field Communication), tanpa perlu proses scanning (pemindaian) sehingga mampu memangkas waktu transaksi menjadi kurang dari 0,3 detik.

Ikuti Terus JurnalPekan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER