jurnalpekan.com - Bali menjadi salah satu daerah yang cukup terdampak Pandemi Covid-19 khususnya di bidang ekonomi, mengingat penduduk Bali mayoritas bekerja di sektor pariwisata.
Dengan mempertimbangkan hal ini, sebuah kampus bernama Akademi Pariwisata Venus One di daerah Tegalalang, Bali memberikan keringanan bagi mahasiswanya membayar biaya pendidikan dengan kelapa. Semula kampus ini menerapkan sistem cicilan.
"Awalnya, skema pembayaran SPP diangsur 3 kali. Angsuran pertama 50 persen dari total, kedua 20 persen, dan yang terakhir 30 persen," kata Direktur akademi, Wayan Pasek Adi Putra dilansir dari suara.com, Kamis (5/11/2020).
Wayan menjelaskan, karena pandemi Covid-19, pihaknya menerapkan kebijakan yang fleksibel. Kampus memproduksi minyak kelapa murni, sehingga mahasiswa bisa membayar SPP dengan kelapa.
"Kita harus mendidik mereka untuk mengoptimalkan sumber daya alam di sekitarnya," jelasnya.
Pasca pandemi, mahasiswa-mahasiswa ini akan memasuki dunia perhotelan dengan keahlian yang berbeda. Mungkin saja para mahasiswa akan menemukan relasi baru saat menjadi penjual produk kelapa.
Tak hanya dibayar dengan kelapa, akademi ini pun mengizinkan siswanya untuk membayar dengan tumbuhan lain seperti membayar dengan daun kelor dan Gotu Kola.
Daun-daun ini bisa dimanfaatkan untuk memproduksi sabun herbal yang dapat dijual untuk menutupi biaya akademi. "Supaya para lulusan kembali ke alam, dimana mereka mampu mengolah kelapa menjadi VCO (Virgin Coconut Oil), daun kelor dan daun pegaga menjadi produk luar biasa yang sangat bermanfaat. Ketiga produk tersebut akan dikembangkan lulusan kami sebagai produk yang menjanjikan masa depan," tutupnya.