Bupati Inhu Ikut Rakor bersama Gubernur Pasca Larangan Ekspor CPO
 
	
					PEKANBARU - Bupati Indragiri Hulu (Inhu) Rezita Meylani Yopi SE mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pasca kebijakan pemerintah terhadap larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) di Gedung Daerah Pekanbaru, belum lama ini.
Rakor dipimpin langsung Gubernur Riau dan dihadiri pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Forkopimda Riau, serta para petani, asosiasi dan perwakilan pengusaha kelapa sawit serta stakeholder terkait di Provinsi Riau.
Gubri menyampaikan, rakor ini dalam rangka untuk mendengar aspirasi, baik dari aspirasi petani berbagai asosiasi, maupun asosiasi pengusaha perkebunan kelapa sawit termasuk PKS.
Ia menerangkan, dalam pertemuan ini juga dibahas tidak adanya kepastian berkaitan dengan pembeli CPO yang sudah mulai menumpuk di PKS ini. Sehingga para petani sulit menjual CPO yang terkumpul. Akibatnya jika selalu ditimbun maka tangki timbun perusahaan dikhawatirkan bisa penuh.
"Itu yang barangkali problemnya, kemudian tadi masih ada petani swadaya belum memiliki kelembagaan belum juga mengadakan kemitraan dengan para pemilik pabrik kelapa sawit (PKS)," kata Syamsuar dilansir dari riaukarya, Senin (23/5/2022).
Syamsuar melanjutkan, berkaitan dengan banyaknya para petani swadaya yang belum menjalin kemitraan dengan PKS, maka ia meminta bupati dan wali kota untuk membantu para petani membangun kemitraan tersebut.
Menurutnya, para petani swadaya yang tidak menjalin kerjasama dengan PKS lah yang banyak terdampak dengan turunnya harga TBS saat ini, karena harga ditentukan oleh pedagang pengumpul atau peron.
"Bupati/wali kota sudah siap dan mereka mau memfasilitasi kemitraan antara PKS dengan petani swadaya. Sebab petani swadaya yang berat saat ini, tapi petani yang bermitra persoalannya tidak begitu berat walaupun ada turun harga TBS tapi tidak begitu berat," ujarnya.
"Karena itulah kami sarankan, kami minta bupati/wali kota agar bantu petani kita ini agar terjalin kemitraan dengan pemilik PKS," tambahnya.
Disamping itu Syamsuar juga menginginkan agar para pengusaha sawit di Provinsi Riau untuk bergabung dengan berbagai asosiasi pengusaha sawit di Riau. Menurutnya, kalau para pengusaha bergabung dengan asosiasi akan mempermudah koordinasi dan mempermudah memperoleh informasi.
"Banyak para pengusaha sawit di Riau tapi belum banyak yang tergabung di asosiasi. Makanya kami harapkan para penguasa bisa ikut asosiasi," ujarnya.
Syamsuar menambahkan, ia juga telah menyampaikan permohonan kepada Presiden agar kiranya dapat meninjau kembali larangan ekspor CPO tersebut. Sehingga nantinya diharapkan persoalan ini dapat diatasi.
Sementara itu Bupati Rezita mengatakan, permasalahan yang dihadapi setiap daerah yang ada di Riau pada intinya sama yakni turunnya harga tandan buah segar (TBS).
"Semoga hasil dari Rakor hari ini yang disampaikan kepada bapak Presiden bisa segera ditindak lanjuti agar efek dari pelarangan export CPO ini tidak lagi berdampak signifikan kepada para petani sawit yang ada di Riau, khususnya Kabupaten Inhu," kata Bupati.
Berita Lainnya +INDEKS
Satpol PP Pekanbaru Amankan 32 Pelajar Keluyuran Jam Sekolah
Satpol PP Kota Pekanbaru mengamankan 32 pelajar yang kedapatan keluyuran jam sekolah, Rabu (29/10.
Nelayan di Meranti Diduga Hilang Diterpa Gelombang
Seorang nelayan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, dilaporkan hilang setelah kapal yang ditump.
Mesin Kapal Mati di Tengah Laut Meranti, 90 Santri Dievakuasi
PEKANBARU - Tim Basarnas Pekanbaru mendapatkan laporan adanya kondisi membahayakan manusia, berup.
Hingga September, Satgas Gakkum DLHK Pekanbaru Tindak Sejumlah Pelanggaran
PEKANBARU - Satuan tugas Penegakkan Hukum (Satgas Gakkum) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (.
DJP, DJPK, dan Pemko Pekanbaru Sepakat Optimalkan Penerimaan Pajak
PEKANBARU - Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), dan.
Satgas PHK Riau Resmi Dibentuk
PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemutusan Hu.
 
                                    

 
  




