Tiga Hal Ini Perlu Dilakukan Atasi Penipu Mengaku dari Bank

jurnalpekan.com - Akhir-akhir ini modus penipuan dengan menghubungi nasabah mengaku dari pihak bank kian marak. Berbagai cara dilakukan untuk satu tujuan mendapatkan data perbankan nasabah lalu menguras isi rekening.
Seringnya, para pelaku menelepon dari nomor yang tidak dikenal, atau menggunakan nomor palsu yang disamarkan atau biasa disebut fake called number, sehingga menyerupai nomor resmi contact center sebuah bank.
Perlu diingat, nomor resmi bank tidak ada awalan +62, 021, dan awalan lainnya. Penipu memulai modusnya dengan menelepon dan mengaku sebagai customer care, lantas memberitahu ada aktivitas transaksi mencurigakan pada kartu kredit/rekening/mobile banking milik korban.
Setelah mendengar informasi tersebut, korban yang lengah akan percaya dan menjadi panik sehingga dengan sukarela memberikan data-data rahasia perbankan. Seperti nomor kartu kredit, CVV kartu kredit, kode OTP, dan lainnya.
Penipu ini tentu tidak bekerja sendiri. Setelah mendapatkan informasi perbankan korban, rekannya akan melakukan aksi lain dengan bertransaksi di berbagai portal-portal atau toko online dengan sejumlah nominal tertentu. Untuk meyakinkan calon korban, para pelaku biasanya menyebutkan kemungkinan terburuk jika tidak segera diatasi.
Saat korban dalam keadaan panik, penipu akan melancarkan aksinya dengan modus berniat baik dan akan membantu membatalkan transaksi mencurigakan tersebut dengan meminta nomor CVV kartu dan kode OTP yang korban terima.
Karena kepercayaan korban sudah cukup terbangun, penipu selanjutnya akan menawarkan korban untuk mengamankan aset-aset perbankan lainnya dengan meminta data yang belum didapatkan, seperti nomor kartu ATM hingga username dan PIN mobile banking.
Tanpa disadari, penipu tersebut sudah berhasil mengakses beragam produk perbankan milik korban, seperti kartu kredit dan mobile banking. Penipu akan dengan mudah menguras semua aset yang ada di dalamnya.
Tapi tak perlu khawatir, berikut rangkum 3 tips menghindari modus penipuan untuk Anda dilansir dari kumparan.com, Selasa (24/11/2020).
1. Jangan mengangkat telepon sembarangan
Jika terlanjur menjawab telepon dan orang tersebut memberikan informasi adanya aktivitas mencurigakan pada kartu kredit/rekening/mobile banking milik Anda, tetap tenang dan jangan panik.
2. Matikan telepon, jangan share data apapun
Perlu diingat bahwa bank tidak pernah minta data seperti PIN ATM, nomor kartu ATM, PIN mobile banking, CVV Kartu Kredit, OTP dan data pribadi lainnya karena data Anda Rahasia Anda, jangan share data perbankan ke siapapun dan matikan saja telepon.
3. Hubungi perbankan tempat Anda menyimpan uang jika ada aktivitas transaksi mencurigakan
Jika Anda menemukan aktivitas transaksi yang mencurigakan, khususnya yang mengaku sebagai pihak Bank, segera hubungi nomor penting Bank akan segera melanjutkan laporan tersebut ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.
Terakhir, jangan lupa untuk terus mengingatkan orang-orang terdekat dan sekitar Anda untuk tidak mudah tertipu dengan terus waspada dan lakukan tiga tips di atas.
Berita Lainnya +INDEKS
Pameran Honda AT Family Day Sukses Hadirkan Program Menarik untuk Konsumen
PEKANBARU - PT Capella Dinamik Nusantara (CDN) Riau, kembali sukses menyelenggarakan Honda AT Fam.
Capella Honda Tawarkan Program Menarik Hingga Akhir Juli
PEKANBARU – Hingga akhir Juli 2025, PT Capella Dinamik Nusantara (CDN) selaku Main Dealer seped.
Pameran Honda at Family Day di Mal SKA Sukses
PEKANBARU - PT Capella Dinamik Nusantara (CDN) Riau, sukses kembali dalam penyelenggaraan iven pr.
CDN Riau Beri Tips Pengereman Aman Sepeda Motor dengan Empat Jari
PEKANBARU - PT Capella Dinamik Nusantara (CDN) Riau, tidak hanya menjual dan pemeliharaan sepeda .
Pupuk Indonesia Teken Dua MoU Strategis untuk Jamin Bahan Baku dan Percepat Transisi Energi di Industri
PT Pupuk Indonesia (Persero) menandatangani dua Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding.
Kenalkan Logo Baru, Dyandra Promosindo Siap Pimpin Industri MICE
Dyandra Promosindo yang merupakan entitas anak dari PT Dyandra Media International, Tbk. mengumum.