Kanal

Minyak Goreng Langka, Ini Tips Satgas Pangan Agar Terhindar dari Penipu Minyak Oplosan

Ditengah harga minyak goreng yang sedang melonjak naik, banyak pedagang nakal yang memanfaatkan kondisi ini dengan menjual minyak goreng oplosan.

Dikatakan Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri Kombes Pol Eka Mulyana, mahalnya minyak goreng tidak lepas dari aksi panic buying yang banyak dilakukan masyarakat.

"Jadi harus waspada, sebenarnya yang diantisipasi ada panic buying. Sebenarnya minyak tidak langka, karena banyak pemberitaan harga naik, mereka berduyun-duyun membeli," kata Eka dilansir dari suara.com, Jumat (4/3)./2022

Ia mengatakan, bahwa panic buying membuat masyarakat tidak teliti saat membeli minyak, alhasil mudah termakan bujuk rayu dan iming-iming minyak goreng murah.

Hal ini sebagaimana kejadian yang terjadi di Jawa Tengah, ditemukan beberapa penjual nakal minyak goreng oplosan yang modusnya dijual door to door (rumah ke rumah) atau dijual online, dengan dalih minyak goreng murni premium.

"Minyak goreng industri rumahan diakui sebagai premium, setelah itu diberi kemasan dan dikasih label. Jadi kena izin edar undang-undang perlindungan konsumen," ungkap Eka.

Sehingga ia menegaskan tips terhindar dari penipuan minyak oplosan, yaitu tidak panic buying dan lebih waspada untuk mengetahui modus penjualan minyak goreng pedagang nakal yang biasanya tidak dari supplier resmi.

"Pokoknya ketetapan harga dari pemerintah yaitu minyak goreng curah Rp 11.500, dan Rp 14.500 untuk minyak kemasan atau pemium," tutup Eka.

Ikuti Terus JurnalPekan

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER