Terkait Retribusi Parkir Ritel, DPRD Minta Dishub Pekanbaru Tidak Tumpang Tindih
PEKANBARU - Mulai Agustus 2021 mendatang, toko ritel dan swalayan yang ada di Kota Pekanbaru, akan dikenakan Retribusi Parkir yang dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru.
Padahal diketahui selama ini ritel dan swalayan masuk dalam kategori areal parkir khusus yang mana pendapatan nya masuk dalam kategori pajak parkir dan dikelola oleh Bapenda.
Menanggapi hal tersebut Sekretaris Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru untuk tidak melakukan tumpang tindih dalam pelaksanaannya.
Ia pun menyentil sistem pengelolaan dan pemungutan retribusi parkir yang selama ini dilakukan oleh Dishub yang terbilang amburadul.
"Harusnya Dishub tingkatkan dan benahi dulu yang sudah dijalankan sekarang. Jangan tumpang tindih. Sebagai contoh dulu menunjuk PT Datama untuk pengelolaan Parkir disejumlah titik di Kota Pekabaru juga tidak jelas akan bermuara kemana," kata Dapot, Rabu (28/7/2021).
Jika mengaju kepada aturan, Dapot menilai untuk toko-toko, ritel dan swalayan memang termasuk dalam kategori objek wajib pajak parkir karena memiliki areal parkir khusus dan sistem pendapatan daerah dikelola oleh Bapenda.
"Apa yang dilakukan Dispenda selama ini kita nilai sudah mantap itu, untuk parkir inikan memang ada beberapa kategori yang memang menjadi kewenangan dispenda untuk mengelola, cuman memang harus disinkronkan lagi dengan dishub. Untuk itu Dishub kita minta membenahi sistem pengelolaan parkir agar tidak terjadi kebocoran PAD," kata Dapot Sinaga.
Hal senada juga disampaikan oleh Muhammad Sabarudi, anggota Komisi II DPRD kota Pekanbaru ini menilai peralihan dari Pajak Parkir ke Retribusi Parkir harus berdasarkan acuan hukum yang jelas.
"Kalau dari pajak dialihkan retribusi dan dikelola oleh Dishub maka tentunya sistem pemungutan harus terukur, dan harus dilakukan secara non tunai sebagaimana yang diwacanakan selama ini, tujuannya tidak ada lagi kong kalikong antara pengelola antara pengelola ritel dan oknum aparat dilapangan," singkat Sabarudi.
Sementara Wakil ketua DPRD kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri menyebut peralihan ini seperti ada sesuatu langkah yang aneh.
"Masak toko-toko yang memiliki fasilitas parkir itu dijadikan retribusi parkir. Sedangkan potensi pajak parkir itu sudah jelas. Apakah ada jaminan ketika itu dialihkan ke retribusi parkir itu bisa meningkatkan PAD," Cetus Azwendi.
Menurut Azwendi, ketika Dishub yang selama ini Fokus mengelola Retribusi parkir tepi jalan umum kemudian merambah ke toko ritel dan swalayan akan memberikan jaminan akan adanya peningkatan PAD.
"Apakah ada jaminan tidak ada kebocoran dan PAD akan meningkat disituasi pandemi sekarang ini?. Kalau dipajak parkir kan jelas. Sekarang dialihkan ke retribusi, dari pajak ke retribusi ini yg menurut kita aneh. Yang ada potensi pajak bakal hilang di Bapenda, khususnya sektor pajak parkir, dimana potensi pajak parkir kita di Bapenda sekitar 6M selama 1 tahun bakal hilang, karena pergeseran dari pajak ke retribusi tadi," tutupnya.(*)
Berita Lainnya +INDEKS
Mau Jadi Anggota PPS Pilkada Serentak 2024 di Riau, Ini Jadwalnya
Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau merekrut.
Pj Sekda Riau Minta Kepala OPD Laporkan ASN yang Lakukan WFH
PEKANBARU - Pemerintah menerapkan sistem kerja kedinasan dari kantor (Work From Office/WFO) .
8.933 Narapidana di Riau Terima Remisi Idulfitri, 46 orang Langsung Bebas
Sebanyak 8.933 narapidana dan anak binaan mendapatkan remisi khusus Hari Raya Idhul Fitri 1445 H,.
Ribuan Umat Muslim Salat Idulfitri di Halaman Polda Riau
Pekanbaru - Polda Riau gelar salat Idulfitri 1445 H /2024. Ribuan warga muslim tampak memenuhi ha.
Puncak Arus Mudik Terjadi di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai & Pekanbaru-Bangkinang
PEKANBARU - Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) mulai dipadati kendaraan yang akan mudik Lebaran 1445 .
Penumpang Bandara Pekanbaru Meningkat Capai 10.329 Orang
PEKANBARU - Memasuki H-7 hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Bandara Sutan Syarif Kasim II Pe.