• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Peristiwa
  • Organisasi
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Komunitas
  • Otomotif
  • Daerah
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Nasional
  • More
    • Olahraga
    • Hukrim
    • Sosbud
    • Ekbis
    • Pendidikan
    • Internasional
    • Video
    • Lifestyle
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Indeks
  • Daerah
  • Nasional
  • Olahraga
  • Hukrim
  • Sosbud
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Video
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Komunitas
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Organisasi
  • Peristiwa
  • Pekanbaru
  • Kampar
  • Pelalawan
  • Siak
  • Bengkalis
  • Dumai
  • Rohul
  • Rohil
  • Inhu
  • Inhil
  • Kuansing
  • Meranti
  • Pilihan Editor
  • Terpopuler
  • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

pilihan +INDEKS


  • Home
  • Lifestyle

3 Kalimat Ini Haram Diucapkan ke Anak

Redaksi

Rabu, 11 Oktober 2023 08:06:00 WIB
Cetak
3 Kalimat Ini Haram Diucapkan ke Anak
ilustrasi.(int)

Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Selain kesiapan mental dan finansial, orang tua juga harus memiliki kecerdasan emosional dalam mendidik anak-anak.

Melansir dari CNBC Make It, neuropsikolog, Dr. Julia DiGangi, mengatakan bahwa orang tua perlu berbicara dengan kecerdasan emosional jika ingin memiliki anak yang cerdas secara emosional.

Baca Juga :
  • Ini Lima Hal Kecil yang Buat Anak Lebih Sukses di Masa Depan
  • Tips Mendidik Anak Agar Sukses, Ucapkan 5 Hal Ini
  • Rahasia Masa Depan Anak Bahagia & Sukses

Menurut Dr Julia, ada tiga kalimat yang 'haram' dikatakan orang tua jika ingin anak-anak tumbuh sebagai sosok yang memiliki kecerdasan emosional. Apa saja? Berikut rangkumannya.

1. "Kenapa kamu enggak juara kelas?"

Menurut Dr. DiGangi, pada dasarnya otak diprogram untuk berprestasi di saat dan tempat yang tepat. Dengan demikian, anak-anak yang mengalami kesulitan bukan berarti mereka tidak ingin berprestasi, tetapi karena mereka tidak mampu.

Dengan kata lain, masalah utama anak-anak yang sebenarnya bukan kurang belajar, tetapi ketidaksesuaian antara ekspektasi Anda sebagai orang tua dan kemampuan mereka.

Maka dari itu, cobalah untuk memahami minat anak dan tidak memaksakan kehendak Anda sebagai orang tua. Sebagai contoh, jika anak terlalu banyak bermain video game daripada membaca, coba dekati anak dan tanyakan bagaimana minatnya terhadap video game.

Alih-alih bertanya "Kenapa kamu enggak membaca buku?" Cobalah mengatakan "Menurut ibu/ayah, sepertinya kamu sangat suka bermain video game. Boleh enggak ibu tahu kenapa kamu sangat suka main game? Coba ceritakan ke ibu, dong."

2. "Kenapa kamu enggak pernah mendengarkan ibu/ayah?"

Dr DiGangi mengatakan, salah satu faktor penyebab konflik antara anak dan orang tua adalah orang tua yang tidak mendengarkan kebutuhan anak.

"Di otak anak-anak, mereka ingin menjelajahi dunia berdasarkan identitas diri mereka sendiri, bukan berdasarkan tuntutan orang tua yang mengatur mereka harus menjadi sosok yang seperti apa" ujar Dr. DiGangi.

Dr DiGangi meminta orang tua untuk jangan mengatakan "Kenapa, sih, kamu tidak pernah mendengarkan ayah/ibu?" jika anak terlalu keras kepala. Namun, tanyakan apakah Anda sebagai orang tua telah mendengarkan keinginan mereka.

"Orang tua yang cerdas secara emosional tidak mengharapkan ketaatan dari anak-anak mereka, tetapi untuk menciptakan hubungan. Anak-anak perlu tahu apakah orang tua bersedia untuk mendengar mereka," kata Dr. DiGangi.

3. "Kamu enggak sopan!"

Menurut Dr. DiGangi, salah satu kebiasaan buruk sebagian besar orang tua adalah langsung menyimpulkan perilaku anak berdasarkan rasa ketidakamanan pribadi mereka, bukan memahami apa yang dirasakan anak.

"Ada pasangan yang mengeluh kepada saya, "Dia (anak mereka) tidak menghormati kami," karena tidak menurut saat disuruh menyelesaikan tugas sains mereka," kata Dr. DiGangi.

"Tetapi begitu orang tua tersebut mengungkapkan kekhawatiran mereka, anak mereka langsung menjawab, "Saya menghormati ibu dan ayah! Sains sangat sulit bagi saya," lanjut Dr. DiGangi.

Dengan demikian, Dr. DiGangi mengatakan bahwa pendekatan secara emosional yang paling cerdas bagi orang tua ketika menghadapi situasi tersebut adalah bertanya dan mendengarkan perasaan anak, seperti:

"Ayah/ibu lihat melihat kamu dapat nilai 64 dalam ujian sains terakhir. Kamu mau ngobrol tentang itu? Ayah/ibu cuman ingin mendengar perasaan dan keluhanmu."


Sumber : cnbcindonesia.com /

[ Ikuti JurnalPekan.com ]


JurnalPekan.com

Berita Lainnya +INDEKS

Lifestyle

Tingkat Hunian Kamar Hotel Bintang di Riau Juli 2025 Capai 46,58 Persen

Selasa, 02 September 2025 - 09:11:50 WIB

PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hot.

Lifestyle

Pererat Silaturahmi, Bank Indonesia Gathering bersama Wartawan

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 09:30:00 WIB

Kampar - Guna meningkatkan kapasitas wartawan bidang ekonomi, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau.

Lifestyle

Capella Honda Kembali Beri Tips Berkendara Aman di Jalan Raya

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 11:43:54 WIB

Kampar - PT Capella Dinamik Nusantara (CDN) selaku Main Dealer sepeda motor Honda Riau pada momen.

Lifestyle

Mau Punya Anak Sukses, Ajarkan Kebiasaan Ini Sejak Dini

Rabu, 27 Agustus 2025 - 08:00:26 WIB

Banyak orang tua belajar dan bertanya-tanya, apa rahasia membesarkan anak yang sukses kelak? Tern.

Lifestyle

Sering Makan Telur Bikin Kolesterol Melonjak, Mitos atau Fakta?

Selasa, 26 Agustus 2025 - 09:31:17 WIB

Selain menjadi sumber protein hewani yang terjangkau, telur menjadi lauk makanan favorit yang ham.

Lifestyle

Jalan Kaki Durasi Segini Bisa Cegah Mati Muda

Senin, 25 Agustus 2025 - 09:31:59 WIB

Jalan kaki cepat ternyata bisa jadi kunci untuk mencegah mati muda. Sebuah penelitian terbaru men.

tulis komentar +INDEKS



Terkini +INDEKS

16 Aset Penunggak Pajak di Riau Disita, Total Rp4,8 Miliar
05 September 2025
Pekerja Angkutan Sampah Gelar Aksi Damai di Kantor Walikota Tenayan Raya
04 September 2025
PHR OSF Team Bangun Sarana Pelatihan Masyarakat
04 September 2025
SMKN 1 Tebingtinggi Raih Juara I Lomba Cepat Tepat Perpajakan Riau 2025
04 September 2025
Kongres Usai, Sekretaris PWI Riau: Tak Ada Lagi yang Bisa Ngaku Plt Ketua
02 September 2025
Tingkat Hunian Kamar Hotel Bintang di Riau Juli 2025 Capai 46,58 Persen
02 September 2025
Pameran Honda AT Family Day Sukses Hadirkan Program Menarik untuk Konsumen
01 September 2025
Akhmad Munir Terpilih Ketua Umum PWI Pusat, Tiga Formatur Disepakati
31 Agustus 2025
Capella Honda Kembali Beri Tips Berkendara Aman di Jalan Raya
30 Agustus 2025
DJP Riau Ajak Generasi Muda Sadar Pajak Sejak Dini
30 Agustus 2025

Terpopuler +INDEKS

  • 1 Pengelola Pasar Bawah Pekanbaru Harus Tuntaskan Revitalisasi Akhir Oktober 2025
  • 2 150 Bikers Honda Ramaikan Scoopy Coffee Rave tajaan Capella Honda
  • 3 Gerakan Pangan Murah Polda Riau Ringankan Beban Warga Pekanbaru
  • 4 Meski Dinonaktifkan Walikota Pekanbaru, Oknum Pejabat Terlibat Pungli Masih Wara-wiri di RSD Madani
  • 5 Pajak PBB Pekanbaru Naik 300 Persen, Pemko Segera Revisi Perda
  • 6 Riau Catat Investasi Rp12,67 Triliun
  • 7 Investasi Pekanbaru Serap 5.915 Tenaga Kerja

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

JurnalPekan.com ©2020 | All Right Reserved