Telur Rebus, Telur Ceplok, Telur Orak-arik, Mana yang Paling Sehat dan Rendah Kalori

Telur menjadi salah satu bahan makanan andalan karena mudahnya pengolahan dan juga kandungan gizi yang dimilikinya. Namun, apakah kamu tahu berapa kalori dari olahan telur, kalori telur rebus, misalnya.
Perlu diketahui bahwa cara pengolahan telur juga memengaruhi gizi yang ada di dalamnya. Salah satunya adalah kandungan kalori yang sangat dibutuhkan tubuh untuk aktivitas sehari-hari.
Berikut perbandingan kalori sekaligus gizi antara telur ceplok, telur rebus, dan orak-arik.
Kandungan gizi telur ceplok
Dilansir dari Fat Secret, 1 telur ceplok mengandung 92 kkal. Sebanyak 70 persen di antaranya terdiri dari lemak, 28 persen protein, dan 2 persen karbohidrat.
Ringkasan gizi 1 butir telur ceplok:
Kalori: 92 kkal
Lemak: 7,04 gram
Protein: 6,27 gram
Karbohidrat: 6,27 gram
Kandungan gizi telur orak-arik
Dilansir dari Fat Secret, 1 telur orak-arik mengandung 101 kkal. Sebanyak 67 persen di antaranya terdiri dari lemak, 27 persen protein, dan 5 persen karbohidrat.
Ringkasan gizi 1 butir telur orak-arik:
Kalori: 101 kkal
Lemak: 7,45 gram
Protein: 6,76 gram
Karbohidrat: 1,34 gram
Kandungan gizi 1 butir telur rebus
Dilansir dari Fat Secret, 1 telur rebus mengandung 77 kkal. Sebanyak 64 persen di antaranya terdiri dari lemak, 33 persen protein, dan 3 persen karbohidrat.
Ringkasan gizi 1 butir telur rebus:
Kalori: 77 kkal
Lemak: 5,29 gram
Protein: 6,26 gram
Karbohidrat: 0,56 gram
Olahan telur mana yang paling sehat?
Jika dilihat dari ringkasan kandungan gizi olahan telur ceplok, orak-arik, dan rebus, olahan telur rebus memiliki kalori yang paling rendah.
Selain itu, lemak pada olahan telur rebus juga paling sedikit dibandingkan telur ceplok dan telur orak-arik.
Dilansir dari Heathline, beragam cara memasak telur di atas sebenarnya memiliki tujuan yang sama, yakni mematangkan telur.
Selama proses memasak ini, bakteri berbahaya di dalam telur juga akan ikut dihancurkan. Dengan begitu, telur akan lebih aman dikonsumsi.
Di samping itu, protein pada telur matang juga lebih dicerna daripada telur mentah. Karena saat memasak, panas akan memecah ikatan protein dan terbentuk ikatan baru yang lebih mudah dicerna tubuh.
Namun, perlu juga diingat bahwa memasak telur dengan panas tinggi tidak disarankan. Hal ini dikarenakan memasak telur dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang relatif lama dapat mengurangi kandungan vitamin A, D, dan sejumlah antioksidan.
Pengolahan dengan panas tinggi juga dapat mengoksidasi kolesterol dalam kuning telur. Nantinya, osikdasi ini akan menghasilkan senyawa ozysterol. Menurut studi, oxysterol ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Demikian informasi mengenai kandungan gizi pada setiap olahan telur, termasuk kalori telur rebus. Semoga artikel ini dapat Anda gunakan dalam mempertimbangkan cara pengolahan telur.
Berita Lainnya +INDEKS
Tingkat Hunian Kamar Hotel Bintang di Riau Juli 2025 Capai 46,58 Persen
PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hot.
Pererat Silaturahmi, Bank Indonesia Gathering bersama Wartawan
Kampar - Guna meningkatkan kapasitas wartawan bidang ekonomi, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau.
Capella Honda Kembali Beri Tips Berkendara Aman di Jalan Raya
Kampar - PT Capella Dinamik Nusantara (CDN) selaku Main Dealer sepeda motor Honda Riau pada momen.
Mau Punya Anak Sukses, Ajarkan Kebiasaan Ini Sejak Dini
Banyak orang tua belajar dan bertanya-tanya, apa rahasia membesarkan anak yang sukses kelak? Tern.
Sering Makan Telur Bikin Kolesterol Melonjak, Mitos atau Fakta?
Selain menjadi sumber protein hewani yang terjangkau, telur menjadi lauk makanan favorit yang ham.
Jalan Kaki Durasi Segini Bisa Cegah Mati Muda
Jalan kaki cepat ternyata bisa jadi kunci untuk mencegah mati muda. Sebuah penelitian terbaru men.