Penelitian Temukan Efek Negatif Tiktok terhadap Otak Anak

Tak bisa dipungkiri bahwa scrolling TikTok sudah jadi bagian dari keseharian banyak manusia modern saat ini. Booming TikTok tak hanya terjadi di kalangan orang dewasa, tapi juga anak-anak dan remaha.
Penelitian terbaru yang dilakukan Amnesy Internasional mengungkap hasil studi global terkait bahaya konten Tiktok khususnya bagi anak-anak dan remaja.
Sistem rekomendasi konten TikTok, atau yang umum disebut FYP, dan praktik pengumpulan data yang invasif menimbulkan bahaya salah satunya dengan mempromosikan konten depresi dan bunuh diri yang berisiko memperburuk kesehatan mental anak muda.
Sebuah penelitian teknikal yang merupakan kerjasama dengan Algorithmic Transparency Institute dan AI forensics menyimpulkan adanya bahaya yang mengintai anak-anak di feed FYP, yang menjadi ciri khas platform TikTok.
Laporan tersebut menulis bahwa ketika peneliti, yang menggunakan akun otomatis, menghabiskan waktu scrolling di TikTok selama 5-6 jam, ada 1 dari 2 video berhubungan dengan kesehatan mental dan berpotensi membahayakan.
Ketika peneliti scrolling secara manual selama 3 hingga 20 menit, mereka menemukan bahwa setengah konten yang terdapat dalam feed TikTok berhubungan dengan kesehatan mental hingga konten yang mendorong aksi bunuh diri sebagai tindakan yang "normal".
"Temuan ini mengungkap praktik dan desain TikTok yang manipulatif dan membuat ketagihan, yang dirancang untuk membuat pengguna tetap scrolling selama mungkin. Hal ini juga menunjukkan bahwa sistem rekomendasi konten algoritmik pada platform tersebut, yang dianggap mampu mendorong pertumbuhan platform secara global, membuat anak-anak dan orang dewasa muda yang memiliki tantangan kesehatan mental menghadapi risiko bahaya yang serius," kata Lisa Dittmer, Peneliti Amnesty International dilansir dari cnbcindonesia.com, Rabu (8/11/2023).
Secara umum, penelitian Amnesty International menunjukkan bahwa model bisnis TikTok pada dasarnya berbahaya karena mendorong engagement agar pengguna terus-menerus menggunakan platform ini, guna mengumpulkan lebih banyak data tentang mereka. TikTok kemudian menggunakan data ini untuk melakukan profiling dan menarik kesimpulan tentang pengguna. Data ini memungkinkan Tiktok mengelompokkan pengguna ke dalam kategori-kategori tertentu untuk menargetkan mereka dengan konten yang sangat dipersonalisasi, termasuk iklan, agar mereka terus menggunakan platform tersebut.
Penelitian tentang TikTok memang masih terbatas, namun ahli kesehatan, pakar pendidikan, dan orang tua sudah melihat ada tren yang mengkhawatirkan terkait kemampuan anak untuk fokus dalam jangka waktu yang lama. Dan para ahli mengatakan terlalu banyak menonton, terutama di TikTok, setidaknya merupakan salah satu penyebabnya.
"Meskipun kami belum memiliki penelitian jangka panjang, tidak diragukan lagi bahwa TikTok memengaruhi otak, dan otak anak-anak masih berkembang pada usia awal hingga pertengahan 20-an," kata Jessica Griffin, seorang profesor psikiatri dan pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas Massachusetts, seperti dikutip dari Verywell.
Penelitian terdahulu yang diterbitkan di International Journal of Environment Research and Public Health menemukan bahwa mereka yang masuk kategori kecanduan Tiktok ini punya penurunan atas kapasitas memori kerja. Para peserta survei juga punya skor tinggi pada kondisi depresi, kecemasan dan stres.
Berita Lainnya +INDEKS
Jenis Minuman Terbaik untuk Kesehatan Jantung dan Panjang Umur
Teh memiliki sejumlah manfaat baik bagi tubuh. Minum teh secara rutin menawarkan banyak manfaat u.
6 Makanan Terbaik agar Tubuh Tetap Bugar setelah Usia 50 Tahun
Seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh makin melambat. Masuk usia 50-an, penting untuk mela.
Capella Honda Pererat Silaturahmi Jurnalis dan Vlogger lewat Gathering 2025
PEKANBARU - Capella Honda Riau menggelar gathering bersama Jurnalis dan Vlogger di Alahan Panjang.
ShopeeVIP Bawa Pengalaman Belanja Online Lebih Dekat, Lebih Spesial
Belanja online telah mengalami banyak perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari sekadar.
Nikmati Pengalaman Bermain dan Belanja Mainan Roda Lebih Seru di “On The Wheels” Toys Kingdom
Koleksi mainan roda selalu punya daya tarik tersendiri bagi anak-anak, dengan ini Toys Kingdom me.
Kanker Usus Mengintai Gen Z & Milenial, Kenali 5 Tanda Awalnya
Sejumlah laporan mengungkap bahwa semakin banyak anak muda, kalangan Gen Z dan milenial, yang men.