Usia Muda Kena Jantung, Ini Solusinya
jurnalpekan.com - Meningkatnya gaya hidup yang tidak sehat, bisa menyebabkan penyakit jantung menyerang kelompok usia muda dan produktif.
Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Esti Nurjadin mengatakan, bahwa Yayasan Jantung Indonesia mengkampanyekan pentingnya pencegahan penyakit jantung dan kardiovaskular dengan fokus utama pada generasi muda yang masih di usia produktif.
"Program Yayasan Jantung Indonesia mengajak generasi milenial untuk menjadi agen-agen perubahan di bidang kesehatan jantung sehingga bisa menjadi smart influencer untuk lingkungan keluarganya, lingkungan tempat kerja, lingkungan tempat tinggal atau lingkungan sekolah baik melalui media virtual maupun tradisional," kata Esti dilansir bisnis.com, Sabtu (3/10/2020).
Bila mengutip estimasi Kementerian Kesehatan 2013, sebanyak 39 persen penderita jantung di Indonesia berusia kurang dari 44 tahun, sedangkan 22 persen di antaranya berumur 15-35 tahun, yang merupakan masa fisik produktif dalam kehidupan manusia.
Jumlah penderita jantung tertinggi ada pada kelompok usia 45–65 tahun. Persentasenya 41 persen. Selisih yang tak berbeda jauh antara umur 45 tahun ke bawah dan 45 ke atas jadi penegas bahwa tren resiko penyakit jantung datang pada usia produktif semakin meningkat.
Tantangannya saat ini, kaum muda Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan kesehatan pada kaum muda, diantaranya adalah gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, kurang bergerak, makanan yang tidak sehat dan proporsional, yang menyebabkan penyakit, salah satu diantaranya adalah penyakit jantung.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI Cut Putri Ariani mengatakan, bahwa penyakit jantung termasuk salah satu penyakit tidak menular yang disebabkan oleh pola makan tidak sehat (GGL berlebihan), kurangnya aktivitas fisik, merokok, berat badan berlebih, peningkatan tekanan darah, dan prediabetes.
"Biasanya orang tidak menyadari bahwa dia menderita penyakit karena keluhannya tidak khas atau tidak terasa. Mereka baru akan menyadari kalau menderita penyakit jantung setelah mengalami serangan hebat. Untuk itu salah satu cara utama untuk mencegah penyakit jantung selain menjaga pola hidup sehat adalah dengan deteksi awal melalui medical check up," ujarnya.
Maka berdasarkan dari hal-hal tersebut Yayasan Jantung Indonesia sebagai Organisasi Kesehatan memandang perlu kolaborasi yang efektif antara masyarakat umum dan Pemerintah untuk menekan prevalensi penyakit Jantung yang dialami oleh masyarakat usia produktif.
Adapun, Tara Kessaram, Team Lead, Noncommunicable Diseases and Healthier Population, WHO Indonesia memberikan beberapa contoh solusi yang bisa kita lakukan untuk menghindari penyakit jantung diantaranya Jauhi rokok, Beraktivitas fisik secara rutin, Menjalani diet sehat, Mengkampanyekan gaya hidup sehat melalui kegiatan-kegiatan positif di lingkungan.
Pemeriksaan kesehatan secara rutin sejak dini juga merupakan bagian penting dari pencegahan penyakit jantung.
Berita Lainnya +INDEKS
Prodia Ajak Pelanggan Manfaatkan Sejumlah Penawaran Menarik
PEKANBARU - Disadari atau tidak, ciri fisik, karakter, dan kebiasaan yang anak lakukan merupakan .
Puma Stop Sponsor Israel
Puma telah menjadi sasaran boikot dari masyarakat dunia yang menentang serangan Israel ke Palesti.
Capella Honda Beri Tips Berkendara saat Hujan
PEKANBARU - Dalam beberapa hari ini, kota Pekanbaru dan sekitar sering dilanda hujan yang mengaki.
UNESCO Tetapkan Jamu Warisan Budaya Takbenda
Budaya Sehat Jamu resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dari Indonesia ke-13 yang diinskri.
Tiga Bahan Alami Turunkan Kadar Kolesterol, Semua Ada di Dapur
Kolesterol adalah senyawa lemak yang perlu dikontrol kadarnya. Sebab, kadar low-density lipoprote.
Produk Halal Riau Harus Miliki Daya Saing
Pekanbaru - Saat ini kebutuhan produk dengan sertifikasi halal menjadi hal kompetitif di dunia pe.