• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Peristiwa
  • Organisasi
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Komunitas
  • Otomotif
  • Daerah
    • Meranti
    • Kuansing
    • Inhil
    • Inhu
    • Rohil
    • Rohul
    • Dumai
    • Bengkalis
    • Siak
    • Pelalawan
    • Kampar
    • Pekanbaru
  • Nasional
  • More
    • Olahraga
    • Hukrim
    • Sosbud
    • Ekbis
    • Pendidikan
    • Internasional
    • Video
    • Lifestyle
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Indeks
  • Daerah
  • Nasional
  • Olahraga
  • Hukrim
  • Sosbud
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Video
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Komunitas
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Organisasi
  • Peristiwa
  • Pekanbaru
  • Kampar
  • Pelalawan
  • Siak
  • Bengkalis
  • Dumai
  • Rohul
  • Rohil
  • Inhu
  • Inhil
  • Kuansing
  • Meranti
  • Pilihan Editor
  • Terpopuler
  • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

pilihan +INDEKS


  • Home
  • Lifestyle

Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Qatar Untung Berapa

Redaksi

Sabtu, 19 November 2022 07:54:26 WIB
Cetak
Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Qatar Untung Berapa
Ilustrasi.(int)

Pembukaan pesta sepakbola Piala Dunia 2022 tinggal menghitung hari. Kali ini, turnamen empat tahunan tersebut digelar di Qatar. Ini menandai pertama kalinya Piala Dunia digelar di negara Timur Tengah.

Lebih dari 5 miliar orang diperkirakan akan menonton turnamen sepakbola terbesar di dunia tersebut, dengan lebih dari satu juta orang datang untuk menonton langsung pertandingan tersebut di Qatar.

Baca Juga :
  • Rossi Meninggal Dunia, Itali Kehilangan Olahragawan
  • Wagub Kabul Tewas dalam Ledakan Bom, Banyak Pembunuhan Termasuk Jurnalis
  • Praveen / Melati Kalah di Final Yonex Thailand Open

Dari penjualan tiket dan merchandise hingga sponsor perusahaan, hadiah uang, dan pariwisata, ada banyak sekali uang yang dikeluarkan untuk acara bertaraf internasional seperti ini.

Lantas, apakah Qatar, sebagai negara tuan rumah, mendapat untung secara finansial? Menurut laporan Al Jazeera, negara host nyaris tidak mendapat untung secara finansial.

Sebagian besar negara tuan rumah Piala Dunia menghabiskan puluhan miliar dolar untuk persiapan, membangun infrastruktur, membangun hotel, dan sebagainya. Sebagian besar dari dana itu sering kali tidak dapat diperoleh kembali, setidaknya tidak dalam bentuk uang tunai.

Piala Dunia tentu saja adalah pemintal uang. Hak siar TV untuk Piala Dunia 2018 di Rusia dijual ke penyiar di seluruh dunia seharga US$4,6 miliar. Tapi dana itu diserahkan ke FIFA, sebagai badan pengatur sepak bola dunia.

Seperti halnya penjualan tiket, yang dikuasai oleh anak perusahaan yang 100 persen dimiliki oleh FIFA. Hak pemasaran, yang menghasilkan lebih dari US$1 miliar pada Piala Dunia 2018, juga dipegang oleh FIFA.

Meski demikian, FIFA menanggung biaya utama untuk menjalankan turnamen. Badan itu akan membayar Qatar US$1,7 miliar, meskipun angka itu termasuk alokasi hadiah US$440 juta untuk tim yang menang.

Qatar sendiri diketahui telah menghabiskan lebih dari US$200 miliar untuk Piala Dunia kali ini untuk membangun infrastruktur, termasuk hotel dan fasilitas rekreasi, hingga merombak seluruh jaringan jalannya dan membangun sistem kereta api.

Dengan lebih dari 1 juta turis asing diharapkan datang selama turnamen, negara tuan rumah akan mengalami lonjakan pariwisata, meningkatkan penjualan untuk hoteliers, pemilik restoran dan sejenisnya. Tetapi lonjakan seperti itu membutuhkan kapasitas ekstra untuk dibangun, yang biayanya biasanya jauh lebih besar daripada pendapatan yang dihasilkan dalam jangka pendek.

Lalu, siapa pihak yang diuntungkan?

Forum Ekonomi Dunia melaporkan: "Harga hotel yang naik selama acara terjual habis, tetapi upah pekerja jasa tidak selalu naik dengan jumlah yang sama, yang berarti pengembalian modal cenderung lebih besar daripada pengembalian tenaga kerja."

Selain itu, turis yang membeli merchandise, minuman, atau apa pun dari merek mitra FIFA tidak berkontribusi terhadap pendapatan pajak negara tuan rumah, karena keringanan pajak yang sangat besar untuk FIFA dan merek sponsornya diperlukan dalam proses penawaran Piala Dunia.

Setidaknya dalam jangka pendek, tidak masuk akal secara finansial untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola. Tetapi ada keuntungan lain yang bisa diraih negara tuan rumah selain uang.

Menjadi tuan rumah Piala Dunia artinya sebuah negara akan mendapat eksposure yang tinggi daru seluruh dunia. Ini merupakan kesempatan untuk menunjukkan bagaimana infrastruktur baru menjadikan Qatar sebagai tempat yang bagus untuk berinvestasi atau berbisnis.

Dan dalam jangka panjang, uang yang dihabiskan untuk menggelar turnamen, jika dikelola dengan benar, akan membangun kapasitas ekonomi negara tersebut untuk berkembang.

Bagi negara tuan rumah, Piala Dunia adalah tentang kebanggaan, kehormatan, dan publisitas, lebih dari sekadar menghasilkan uang.


Sumber : cnbcindonesia.com /

[ Ikuti JurnalPekan.com ]


JurnalPekan.com

Berita Lainnya +INDEKS

Lifestyle

Tingkat Hunian Kamar Hotel Bintang di Riau Juli 2025 Capai 46,58 Persen

Selasa, 02 September 2025 - 09:11:50 WIB

PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hot.

Lifestyle

Pererat Silaturahmi, Bank Indonesia Gathering bersama Wartawan

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 09:30:00 WIB

Kampar - Guna meningkatkan kapasitas wartawan bidang ekonomi, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau.

Lifestyle

Capella Honda Kembali Beri Tips Berkendara Aman di Jalan Raya

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 11:43:54 WIB

Kampar - PT Capella Dinamik Nusantara (CDN) selaku Main Dealer sepeda motor Honda Riau pada momen.

Lifestyle

Mau Punya Anak Sukses, Ajarkan Kebiasaan Ini Sejak Dini

Rabu, 27 Agustus 2025 - 08:00:26 WIB

Banyak orang tua belajar dan bertanya-tanya, apa rahasia membesarkan anak yang sukses kelak? Tern.

Lifestyle

Sering Makan Telur Bikin Kolesterol Melonjak, Mitos atau Fakta?

Selasa, 26 Agustus 2025 - 09:31:17 WIB

Selain menjadi sumber protein hewani yang terjangkau, telur menjadi lauk makanan favorit yang ham.

Lifestyle

Jalan Kaki Durasi Segini Bisa Cegah Mati Muda

Senin, 25 Agustus 2025 - 09:31:59 WIB

Jalan kaki cepat ternyata bisa jadi kunci untuk mencegah mati muda. Sebuah penelitian terbaru men.

tulis komentar +INDEKS



Terkini +INDEKS

Riau Kirim 665 Peserta ke Jambore Dunia Pramuka Islam 2025
06 September 2025
16 Aset Penunggak Pajak di Riau Disita, Total Rp4,8 Miliar
05 September 2025
Pekerja Angkutan Sampah Gelar Aksi Damai di Kantor Walikota Tenayan Raya
04 September 2025
PHR OSF Team Bangun Sarana Pelatihan Masyarakat
04 September 2025
SMKN 1 Tebingtinggi Raih Juara I Lomba Cepat Tepat Perpajakan Riau 2025
04 September 2025
Kongres Usai, Sekretaris PWI Riau: Tak Ada Lagi yang Bisa Ngaku Plt Ketua
02 September 2025
Tingkat Hunian Kamar Hotel Bintang di Riau Juli 2025 Capai 46,58 Persen
02 September 2025
Pameran Honda AT Family Day Sukses Hadirkan Program Menarik untuk Konsumen
01 September 2025
Akhmad Munir Terpilih Ketua Umum PWI Pusat, Tiga Formatur Disepakati
31 Agustus 2025
Capella Honda Kembali Beri Tips Berkendara Aman di Jalan Raya
30 Agustus 2025

Terpopuler +INDEKS

  • 1 Pengelola Pasar Bawah Pekanbaru Harus Tuntaskan Revitalisasi Akhir Oktober 2025
  • 2 150 Bikers Honda Ramaikan Scoopy Coffee Rave tajaan Capella Honda
  • 3 Gerakan Pangan Murah Polda Riau Ringankan Beban Warga Pekanbaru
  • 4 Meski Dinonaktifkan Walikota Pekanbaru, Oknum Pejabat Terlibat Pungli Masih Wara-wiri di RSD Madani
  • 5 Pajak PBB Pekanbaru Naik 300 Persen, Pemko Segera Revisi Perda
  • 6 Riau Catat Investasi Rp12,67 Triliun
  • 7 Investasi Pekanbaru Serap 5.915 Tenaga Kerja

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

JurnalPekan.com ©2020 | All Right Reserved