Mundur dari Golkar, Jusuf Hamka Sebut Politik Keras dan Kasar
Pebisnis Jusuf Hamka alias Babah Alun menyatakan dirinya akan berhenti berpolitik secara resmi usai mundur dari Partai Golkar hari ini. Pernyataan itu dia sampaikan usai melayangkan surat pengunduran diri menyusul Airlangga Hartarto yang mundur dari jabatan ketua Umum Partai Golkar.
"Saya tidak akan mengikuti politik lagi. Saran keluarga saya, saya mengundurkan diri dari politik," kata Hamka di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada Senin, 12 Agustus 2024.
Hamka mengungkap bahwa dirinya lebih memilih menjadi warga biasa ketimbang harus tetap bergelut di dunia politik. Keputusan itu dia ambil sebagai bentuk dukungan kepada Airlangga yang mundur lebih dahulu pada Sabtu lalu.
"Saya mau menjadi warga biasa, rakyat biasa, sesuai keinginan rakyat dan guru-guru saya," ujarnya.
Pria dengan julukan "Bos Jalan Tol" itu berkomitmen untuk tetap berkiprah untuk masyarakat, terutama penanganan masalah sosial. Dia juga berjanji akan membantu pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur.
"Saya akan bantu negara, membantu mensejarahterakan warga-warga yang tidak terjangkau oleh negara, membantu infrastruktur, membuka desa-desa kecil menjadi kota-kota baru, itu kerjaan saya," tuturnya.
Lebih lanjut, Hamka menilai bahwa politik itu keras. Dia menganggap jalan hidup sebagai pekerja sosial lebih cocok untuk dirinya ketimbang menduduki jabatan publik.
"Menurut saya politik itu, agak keras, agak kasar. Kalau saya kan kerjanya kemanusiaan. Mungkin beda ya, agak lembut, gitu-gitu, enggak bisa sama," ucapnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, Jusuf Hamka tiba di DPP Golkar pada pukul 10.00 dan langsung menuju ke lantai atas gedung Golkar. Dia turun ke lobi pada pukul 10.45 usai menyerahkan surat pengunduran diri kepada staf Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.
"Pak Sekjen belum datang, lagi on the way. Tapi saya mau cepat-cepat. Mau ada urusan lain," ujar Hamka sebelum meninggalkan kantor DPP Partai Golkar. Dia juga mengaku tak mau mengganggu jadwal Lodewijk.
Dalam surat pengunduran diri yang diterima Tempo, Hamka memutuskan untuk keluar secara penuh dari Partai Golkar sejak 11 Agustus 2024. Salinan surat tanda terima pengunduran diri itu juga telah diterima Hamka. Hamka meninggalkan kantor Golkar pada pukul 10.50.
"Sepenuhnya. Saya tidak boleh berpolitik lagi oleh keluarga saya dan oleh guru-guru saya," tuturnya.
Berita Lainnya +INDEKS
Legislator Minta OJK Hapus Aturan Tagih Utang Lewat Debt Collector
Anggota Komisi III DPR RI Abdullah meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghapus Pasal 44 ayat (.
PWI Pusat Prihatin Pencabutan Kartu Liputan Istana Wartawan CNN Indonesia
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyampaikan keprihatinan atas pencabutan kartu liputan .
Anggota DPR-RI Karmila Sari Jadi Penyiar Tamu Hari Jadi RRI ke-80
PEKANBARU - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Dr Hj Karmila Sari SKom M.
Pemko Pekanbaru Masih Belum Tentukan Sanksi Oknum ASN Terlibat Pungli di RSD Madani
PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, hingga kini masih belum menentukan sanksi terhadap.
Tangis Prabowo Usai Umumkan Kenaikan Gaji Guru
Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan kenaikan gaji guru. Pengumuman itu disampaikan Prabow.
Menkomdigi Tunjuk Perwira Polisi Jadi Pejabat yang Awasi Internet dan Media Sosial
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, secara resmi menunjuk perwira tinggi K.





.jpg)

