Tiga Faktor Penentu Kompetensi Masa Depan
_1599463822152.jpeg)
jurnalpekan.com - Pandemi mengubah banyak kebiasaan manusia. Tetapi, manusia adalah yang paling punya kemampuan beradaptasi dengan situasi, bahkan dalam kondisi ekstrem sekalipun. Di satu sisi, teknologi pun mengubah banyak aspek kehidupan sehingga penting untuk memiliki skill demi menyesuaikan perubahan dunia yang begitu cepat.
Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab, mengatakan bahwa generasi muda memiliki andil besar terhadap perubahan atas individunya, bangsa, dan juga dunia. Kompetensi masa depan amat ditentukan oleh tiga faktor, antara lain merdeka berkarya, merdeka berkolaborasi, dan merdeka belajar.
Pertama, merdeka berkarya yang memuat aspek prinsip, inovatif, dan berorientasi tindakan.
“Berprinsip artinya memiliki integritas, tidak terbawa arus,” terang Najwa pada kesempatan Webinar bersama Duta Baca Indonesia yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional, pada Jumat siang, (28/8).
Sedangkan merdeka berkolaborasi mengandung sikap kerjasama, komunikatif, dan cerdas. Kecerdasan tidak diartikan memiliki intelegensia diatas rata-rata atau pintar, melainkan memiliki daya mengaitkan dengan pengalaman.
“Cerdas itu akumulasi berpikir dan nalar. Inilah yang dimaksud kemampuan literasi,” tambah Nana.
Dan yang terakhir merdeka belajar adalah sikap berkomitmen, mandiri, dan reflektif. Anak muda harus punya skill berlebih. Tidak cukup menguasai satu bidang atau keahlian, sanggup beralih profesi dalam kondisi apapun.
“Bahkan, generasi milenial yang disebut generasi Z diperkirakan mampu menguasai 14 skill sepanjang hidupnya. Mereka bisa melahirkan potensi lapangan kerja baru yang mungkin belum diperkirakan semasa kuliah,” ungkap Najwa.
Maka itu, Najwa menyarankan ketika angkatan milenial menulis lamaran pekerjaan sebaiknya tidak mencantumkan apa yang didepan mata tetapi tulis kemampuan yang bisa dihasilkan pada 20 sampai 30 tahun yang akan datang.
“Bagi yang memiliki mimpi yang besar sebaiknya menepikan kata yang tidak mungkin,” lanjutnya.
Ketika memulai mimpi yang besar. Latihlah diri dengan pertanyaan yang besar. Kemudian berpikirlah besar. Jangan pernah beranggapan untuk mencapai tujuan jangka pendek. Setelah itu, lakukan tindakan yang besar dan bermakna untuk sekitarnya.
“Teknologi mengubah banyak hal tetapi semuanya kembali pada individu yang bersangkutan karena kita dimasa depan adalah apa yang kita perjuangkan saat ini,” pungkas Nana.***
Berita Lainnya +INDEKS
Tangis Prabowo Usai Umumkan Kenaikan Gaji Guru
Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan kenaikan gaji guru. Pengumuman itu disampaikan Prabow.
Menkomdigi Tunjuk Perwira Polisi Jadi Pejabat yang Awasi Internet dan Media Sosial
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, secara resmi menunjuk perwira tinggi K.
BMKG Ungkap Penyebab Panas di Indonesia
Sejumlah wilayah di Indonesia, terutama di bagian selatan, tengah mengalami cuaca panas yang cuku.
Presiden Prabowo Subianto Lantik Menteri Kabinet Merah Putih di Jakarta
Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melantik Menteri Kabin.
Uang Pensiun dan Deretan Fasilitas Jokowi Usai Tak Jadi Presiden Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya akan mengakhiri masa jabatan sebagai Presiden Indonesia se.
Berikut Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025
Pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama (Menag), Menteri Ketenagakerj.