WHO Sebut Omicron Sudah Menyebar di 38 Negara
Jurnalpekan.com - Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebut varian baru Covid - 19 Omicron sudah terdeteksi di 38 negara, bahkan ada data yang menunjukan tingkat penularan varian itu lebih ganas.
"Kami melihat peningkatan jumlah omicron yang terdeteksi," kata Pimpinan Teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove dilansir dari cnbcindonesia.com, Minggu (5/12/2021).
"Kami memiliki laporan tentang Omicron di 38 negara di enam wilayah WHO," lanjutnya.
Kerkhove mengatakan, ada anggapan bahwa ada peningkatan penularan, namun belum mengetahui apakah lebih ganas dari varian delta. Karena dari catatan dia varian delta masih dominan di seluruh dunia.
Menurut dia masih terlalu dini untuk memahami tingkat keparahan penyakit yang disebabkan omicron. Dari laporan gejala awal dalam beberapa kasus pertama didasarkan pada sekelompok mahasiswa yang cenderung lebih muda dan mengalami gejala yang lebih ringan dari pada orang dewasa yang lebih tua.
Selain itu Kerkhove memperingatkan ada bias pelaporan saat ini mungkin mengaburkan seberapa ganas varian itu sebenarnya. Karena banyak orang di seluruh dunia yang dites positif omicron adalah wisatawan yang sehat sehingga gejala yang dilaporkan sejauh ini masih ringan.
Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO mengatakan jelas virus itu lebih menular. Dimana Omicron memiliki 30 mutasi dalam lonjakan protein, dimana itu merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengikat pada sel manusia.
Beberapa dari mutasi terkait dengan penularan yang lebih tinggi dan memiliki kemampuan untuk lolos dari kekebalan tubuh. "Jadi jelas virus ini bisa menular secara efisien," jelasnya.
Selain itu Ilmuwan Afrika Selatan menemukan omicron dikaitkan dengan 'kemampuan substansial' untuk menginfeksi ulang orang yang sudah memiliki Covid-19, dibandingkan varian lainnya.
Studi itu diterbitkan oleh Pusat Pemodelan dan Analisis Epidemiologi Afrika Selatan dan Institut Nasional Penyakit Menular, meski belum ditinjau oleh ilmuan lainnya.
Untuk diketahui orang pertama di AS yang dites positif Omicron adalah pelancong yang sudah tervaksin lengkap antara 18 dan 49 tahun yang kembali dari Afrika Selatan ke San Francisco.
Afrika Selatan adalah negara pertama yang melaporkan omicron ke WHO, tapi itu bisa berubah karena masih ada kemungkinan terjadi lebih dulu di negara lain.
"Jadi beberapa kasus paling awal dari varian khusus ini mungkin tidak terjadi di Afrika Selatan," jelasnya.
Berita Lainnya +INDEKS
Legislator Minta OJK Hapus Aturan Tagih Utang Lewat Debt Collector
Anggota Komisi III DPR RI Abdullah meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghapus Pasal 44 ayat (.
PWI Pusat Prihatin Pencabutan Kartu Liputan Istana Wartawan CNN Indonesia
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyampaikan keprihatinan atas pencabutan kartu liputan .
Anggota DPR-RI Karmila Sari Jadi Penyiar Tamu Hari Jadi RRI ke-80
PEKANBARU - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Dr Hj Karmila Sari SKom M.
Pemko Pekanbaru Masih Belum Tentukan Sanksi Oknum ASN Terlibat Pungli di RSD Madani
PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, hingga kini masih belum menentukan sanksi terhadap.
Tangis Prabowo Usai Umumkan Kenaikan Gaji Guru
Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan kenaikan gaji guru. Pengumuman itu disampaikan Prabow.
Menkomdigi Tunjuk Perwira Polisi Jadi Pejabat yang Awasi Internet dan Media Sosial
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, secara resmi menunjuk perwira tinggi K.





.jpg)

